Sabtu, 20 April 2024

Di East Java Data Hackathon, Wagub Emil Sampaikan Pentingnya Data di Tangan Orang yang Tepat

Diunggah pada : 21 November 2022 0:56:00 136
Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat memberi arahan pada acara penutupan Kompetisi East Java Data Hackathon 2022 di Alim Husin Hall, Singapore National Academy (SNA), Pepelegi, Kacamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, pada Minggu (20/11/2022) malam. Foto ; Ghufron JNR Diskominfo Jatim

Jatim Newsroom – Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menghadiri penutupan serta penyerahan hadiah pemenang lomba kompetisi East Java Data Hackathon 2022 yang berlangsung di Alim Husin Hall, Singapore National Academy (SNA), Pepelegi, Kacamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, pada Minggu (20/11/2022) malam.

Kompetisi hackathon merupakan kegiatan kompetisi pemrograman yang berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Kompetisi ini diinisiasi oleh Junior Chamber International (JCI) Chapter East Java berkolaborasi dengan Diskominfo Jatim dan diikuti oleh mahasiswa maupun mahasiswi aktif S1 dari berbagai universitas di Jawa Timur, dengan jumlah total peserta 110 orang yang dibagi per timnya 5 orang sehingga berjumlah 22 tim. Kompetisi ini diselenggarakan selama tiga hari dua malam, dimulai pada Jumat (18/11/2022)  sampai Minggu, (20/11/2022).

Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, menyampaikan apresiasinya atas antusiasme para generasi muda dalam kompetisi ini. “Saya senang sekali melihat antusiasme dari the young generation di Jawa Timur. Jawa Timur ini punya jumlah 40 juta penduduk dan menjadi kontributor atau penyumbang seper enam dari perekonomian di seluruh Indonesia,” tutur Emil.

Lebih lanjut dikatakan Emil, seperti yang diketahui Indonesia baru saja menjadi tuan rumah presidensi G20, dan Jawa Timur adalah penyumbang indeks perekonomian terbesar kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta.

“Artinya kita harus menjadi lokomotif dari Indonesia, dan untuk menjadi lokomotif kita harus benar – benar menjadi engine dalam kemajuan teknologi. Maka terlapas dari yang mendapat trophy atau semuanya yang ikut dalam kompetisi ini merupakan future leaders of East Java,”ujarnya.

Menurut Emil, Data is the new gold. atau yang berarti data adalah emas baru yang berharga di era ini. Data di tangan orang yang tepat akan menjadi emas, yang cara mengembangkannya bukan hanya dengan kemampuan programming tetapi analitikus thinking.

“Saat  ini kita tahu bahwa data menjadi sangat – sangat mudah diperoleh dibanding zaman dulu. Contohnya dulu kita menghitung data kendaraan yang lewat di jalan dengan cara manual jadi kesulitan mencari data variabel khusus yang diminta. Tapi sekarang bisa pakai teknologi yang disebut sebagai vision artificial intelligence, tinggal pasang CCTV sudah bisa memproses berapa kenadaraan yang plat kuning atau variabel data lain yang diminta,”jelasnya.

Emil juga menjelaskan, mereka yang bisa membuka kunci dari era Big Data ini adalah mereka yang memiliki data yang bernilai dan selaras. Data itu akan sangat besar volumenya sangat cepat dan data itu ter-connect masuk dengan berbagai variabel. Big Data itu bisa digunakan untuk mengatasi masalah baru yang trend di masyarakat.

“Mencari sebuah trend yang useful, atau kita mengenal di dalam data analisisnya disebut sebagai new case. Big Data itu mau dibuat apa, mau untuk menyelesaikan masalah apa. Contohnya waktu Covid lagi gencar – gencarnya kita sedang stress masalah pengaduan masyarakat terutama di pasar tradisional dalam menggunakan masker dan menjaga jarak, akhirnya kita pasang CCTV disana sehingga bisa mendeteksi tempat – tempat dengan orang yang tidak menggunakan masker. Inilah yang kita coba bagaimana new case tadi itu bisa kita lakukan,”terangnya.

Dikatakan Emil, data yang muncul akan semakin banyak, belum lagi data yang muncul karena media sosial atau media online. “Nah kata kuncinya sekarang bagi Indonesia adalah datanya mau dijadikan apa, makanya saya senang sekali ini ada kompetisi hackathon ini adalah benih – benihnya untuk mencetak data scientist. Mereka yang bisa membaca trend dibalik sebuah data,”ucap Emil.

Di akhir arahannya, Wagub Emil mengucapkan terima kasih kepada JCI East Java yang menyelenggarakan kompetisi ini dan kepada seluruh pihak yang mendukung suksesnya acara kompetisi. “Sukses sekali lagi kepada JCI East Java, dan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung maupun yang mendukung acara pada hari ini,”tutupnya.

Sebagai informasi, pemenang kompetisi ini dibagi menjadi dua kategori yakni kategori favorit dan kategori utama. Untuk kategori utama, Juara 1 diraih oleh tim ‘Horee’ yang mendapatkan piala gubernur serta hadiah sebesar 15 juta Rupiah. Juara 2 diraih oleh tim ‘Plan A’ yang mendapat hadiah sebesar 10 juta Rupiah. Sedangkan juara 3 diraih oleh tim ‘Javaadalahkoentji’ yang mendapat hadiah sebesar 5 juta Rupiah.

Sedangkan untuk kategori favorit, juara dengan predikat paling lama begadang diraih oleh tim ‘INT Paradox’. Juara dengan predikat terfavorit diraih oleh tim ‘YYYA’, dan juara dengan predikat paling aktif diraih oleh tim ‘Gutsy’. (vin/s)

#Wakil Gubernur Jatim #Wagub Emil