Selasa, 16 April 2024

Bupati Mojokerto Apresiasi Kegiatan Kelompok Wanita Tani

Diunggah pada : 9 November 2022 11:23:52 47
Sumber foto; Diskominfo Kabupaten Mojokerto

Jatim Newsroom – Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, mengapresiasi kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang dilaksanakan Kelompok Wanita Tani (KWT). Bupati Ikfina menyampaikan dalam memanfaatkan pekarangan dapat memberikan pengaruh yang sangat luas terkait dengan masalah ketahanan pangan dan inflasi di daerah.  

Apresiasi itu disampaikan Bupati Ikfina saat menghadiri kegiatan Pemberdayaan KWT dalam rangka peningkatan pasca panen dan pengolahan hasil yang diinisiasi oleh Dinas Pangan dan Perikanan (Dispari) Kabupaten Mojokerto yang berlangsung di Pasar Rakyat Mojo Kembangsore Park, Kabupaten Mojokerto, pada Selasa (8/11/2022).

Kegiatan diikuti sejumlah 250 peserta KWT, dan juga dihadiri Kepala Dispari Kabupaten Mojokerto M. Ridwan, Camat Pacet, Camat Jatirejo, Camat Gondang, Camat Dlanggu, Camat Kutorejo, Camat Puri, Kepala desa Terusan serta kepala desa Mojorejo.

Melalui pers rilis Diskominfo Kabupaten Mojokerto, Bupati Ikfina, mengungkapkan, mulai bulan Maret tahun 2022, Presiden RI Joko Widodo sudah mengingatkan seluruh kepala daerah se-Indonesia terkait dengan ancaman inflasi. Serta kekhawatiran terkait ancaman inflasi tidak hanya di Indonesia, namun secara global.

"Sekarang sudah bukan November tinggal satu bulan lagi tahun 2022 berakhir. Ternyata inflasi khususnya di Kabupaten Mojokerto mengalami inflasi lebih dari 5 persen, itu adalah pada akhir bulan September dan tentunya faktor utamanya adalah kenaikan harga BBM. Tetapi alhamdulillah ternyata akhir Oktober Inflasi kita turun menjadi 4 persen, artinya bahwa kita masih dalam kondisi yang bisa dikatakan stabil," ungkap Bupati Ikfina

Bupati Ikfina menjelaskan, selain kenaikan harga BBM, salah satu faktor adanya inflasi disebabkan oleh harga bahan makanan pokok (volatile foods) yang memiliki potensi fluktuasinya tinggi, seperti cabe rawit. "Jadi cabe rawit merupakan komponen pembentuk angka inflasi yang sangat besar karena pas murah bisa murah sekali kalau lagi mahal bisa lebih mahal dari daging sapi," jelasnya.

Bupati Ikfina pun sangat mengapresiasi para petani, para KWT, serta kelompok-kelompok tani lainnya yang telah berpartisipasi melakukan kegiatan penanaman dan terus memanfaatkan pekarangan di sekitar rumah dengan program P2L maupun pemanfaatan lahan kosong yang dijadikan tempat penanaman bahan pangan. Hal itu menjadi suatu support sistem yang sangat baik terhadap ketahanan pangan.

Bupati Ikfina pun mencontohkan, di Kabupaten Mojokerto fluktuasi harga cabai sangat tinggi. Ketika 50 persen masyarakat menanam cabe sendiri, tentu ini akan memberikan support yang sangat baik,  sehingga ini akan membantu menurunkan harga cabe ketika harga cabai sedang naik maupun turun.

"Jadi masalah inflasi ini tidak hanya tergantung pada ketersediaan barang secara fresh tetapi juga bagaimana sosial budaya masyarakat dalam memanfaatkan komoditi tersebut di dalam konsumsi sehari-hari,"terangnya.

Dikatakan Bupati Ikfina, salah satu faktor terkendalinya inflasi di Indonesia adalah karena memiliki tanah yang subur sehingga bisa ditanami bahan-bahan pangan yang butuhkan.

"Makannya kita syukuri, disyukurinya tidak cukup dengan alhamdulillah tetapi harus dengan tindakan nyata yang produktif bagaimana betul-betul kita memanfaatkan karena kalau pekarangan rumah dimanfaatkan betul untuk ditanami bahan-bahan pangan maka tidak hanya masalah ketersediaan bahan pangan yang bisa kita wujudkan tetapi juga keindahan bisa kita wujudkan," ujarnya.

Selain itu, Bupati Ikfina mengajak agar masyarakat menjadikan makanan-makanan yang dihasilkan oleh tanah Mojokerto sebagai primadona kembali, seperti makanan olahan dari beras, ketan, serta singkong yang dapat menjadi tepung beras, tepung ketan, tepung maizena, dan tepung tapioka. Karena dapat mempertahankan dan meningkatkan ketahanan pangan di wilayah masing-masing serta pada saat ini Indonesia masih mengimpor gandum sebagai bahan utama dari tepung terigu.

"Nah silahkan menjadikan makanan-makanan yang bahan dasar ini asli tumbuh dari tanah kita ini untuk menjadi favorit,"ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dispari Kabupaten Mojokerto, M. Ridwan, mengharapkan, dengan diselenggarakannya kegiatan ini bisa menjadi komitmen untuk mendukung terwujudnya alternatif menu pangan yang sehat, seimbang, bergizi, dan aman. "Serta membuat upaya-upaya positif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Mojokerto," harapnya.

Pada momen itu, Bupati Ikfina menyerahkan hadiah secara simbolis kepada pemenang lomba merangkai sayur dan buah yakni KWT Yuan Hidroponik Desa Ngembeh yang mendapat juara 3, KWT Raflesia, Desa Terusan yang meraih juara 2, serta KWT Sumber Gilang, Desa Penanggungan yang mendapatkan juara 1. Tak hanya itu, Bupati Ikfina juga menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba P2L yakni KWT Candi, Desa Candi Watu peraih juara 1, KWT Sumber Sendang, Desa Penanggungan mendapatkan juara 2, serta KWT Raflesia, Desa Terusan yang meraih juara 3. (vin)

#Bupati Mojokerto