Jumat, 19 April 2024

BPS Jatim Catat Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan Tahun 2021

Diunggah pada : 19 Agustus 2022 15:25:35 1111
Sumber Foto: BPS Jatim

Jatim Newsroom – Selama periode Januari-Desember 2021, rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani berkisar antara Rp3.849,66 per kg hingga Rp4.914,25 per kg. Sedangkan harga Gabah Kering Giling (GKG) antara Rp4.496,15 per kg hingga Rp5.543,75 per kg. Sementara itu, harga gabah kualitas rendah antara Rp3.817,60 per kg hingga Rp4.712,05 per kg.

“Kualitas gabah sangat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu kadar air dan kadar hampa atau kotoran. Semakin tinggi kandungan salah satu dan atau kedua komponen tersebut, maka semakin rendah mutu gabah tersebut yang berimplikasi pada harga yang semakin murah,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan dalam laporan Statistik Harga Produsen Gabah Provinsi Jawa Timur 2021 sebagaimana dilansir dari laman resmi BPS Jatim pada tanggal 19 Agustus 2022.

Pada periode yang sama, rata-rata harga tertinggi untuk kualitas GKP, GKG, dan kualitas rendah di tingkat petani terjadi pada bulan Januari yaitu Rp4.914,25 per kg untuk GKP, Rp5.543,75 per kg untuk GKG, dan Rp4.712,05 per kg untuk gabah kualitas rendah.

Sementara itu, rata-rata harga terendah di tingkat petani untuk GKP terjadi pada bulan Juli yaitu Rp3.849,66 per kg, sedangkan untuk GKG dan gabah kualitas rendah terjadi pada bulan April yaitu Rp4.496,15 per kg untuk GKG, dan Rp 3.817,60 per kg untuk gabah kualitas rendah.

Di tingkat penggilingan, lanjut Dadang, pada tahun 2021 rata-rata harga gabah menurut kualitas GKP berkisar antara Rp3.908,41 per kg hingga Rp 4.980,42 per kg. Sedangkan harga GKG antara Rp4.555,58 per kg hingga Rp5.603,75 per kg. Sementara itu, harga gabah kualitas rendah berada pada kisaran Rp3.901,01 per kg hingga Rp 4.812,05 per kg.

“Seperti halnya di tingkat petani, di tingkat penggilingan pun rata-rata harga gabah tertinggi untuk kualitas GKP, GKG, dan kualitas rendah terjadi pada bulan Januari. Adapun rata-rata harga gabah terendah untuk kualitas GKG dan kualitas rendah terjadi pada bulan April, sedangkan kualitas GKP terjadi pada bulan Juli,” katanya.

Kepala BPS Jatim menerangkan, salah satu faktor yang mempengaruhi merosotnya harga gabah di hampir keseluruhan wilayah pada waktu tertentu adalah faktor musim panen. Sedangkan kecenderungan tingginya harga gabah di tiap wilayah dan penggilingan umumnya dipengaruhi oleh kualitas gabah hasil panen, tingkat produktivitas yang dimiliki, faktor kesulitan akses ke wilayah panen sehingga ongkos angkut tinggi, dan tingginya transaksi dengan wilayah lain yang menyebabkan berkurangnya pasokan paska panen.

“Hal ini yang menyebabkan beragamnya tingkat harga gabah di berbagai daerah di Provinsi Jawa Timur baik pada tingkat petani maupun pada tingkat penggilingan,” pungkasnya. (idc/n)

#pertanian #BPS Jatim #gabah