Jumat, 19 April 2024

BPS Catat Angka Partisipasi Sekolah Pemuda Jatim

Diunggah pada : 13 Juli 2022 14:47:25 168
Sumber Foto: BPS Jatim

Jatim Newsroom – Seiring dengan semakin bertambahnya umur, persentase pemuda yang masih bersekolah semakin rendah, dan sebaliknya persentase pemuda yang tidak bersekolah lagi semakin tinggi. 

Pemuda kelompok usia 19-24 tahun yang masih bersekolah sebesar 26,27 persen, jauh di bawah pemuda kelompok usia 16-18 tahun sebesar 74,14 persen. Ini mengindikasikan partisipasi pemuda pada jenjang pendidikan perguruan tinggi masih relatif rendah. 

Selanjutnya pada pemuda kelompok usia 25-30 tahun, sekitar 93,77 persen pemuda sudah tidak bersekolah lagi. Hal ini antara lain dikarenakan pada kelompok usia ini umumnya pemuda sudah memasuki dunia kerja ataupun sudah berumah tangga. 

Hal yang perlu mendapat perhatian adalah pada kelompok usia 16-18 tahun, cukup banyak pemuda yang sudah tidak bersekolah lagi (25,63 persen) dan ada juga yang tidak pernah bersekolah (0,23 persen). Padahal seharusnya pada usia tersebut seorang pemuda berada pada bangku sekolah tingkat SMP-SMA.

Angka-angka tersebut tercatat dalam Laporan Statistik Pemuda Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 yang dipublikasikan di laman resmi BPS Jatim, Juli 2022. Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim), Dadang Hardiwan mengatakan bahwa Angka Partisipasi Sekolah (APS) pemuda Jawa Timur paling tinggi terdapat pada kelompok usia 16-18 tahun (74,14 persen), kemudian diikuti kelompok usia 19-24 tahun (26,27 persen), dan kelompok usia 25-30 tahun (5,65 persen). 

Tingginya APS pemuda umur 16-18 tahun menunjukkan sebagian besar pemuda pada kelompok umur tersebut terlibat secara aktif dalam pemanfaatan fasilitas pendidikan, baik formal maupun non formal. Pada usia 16-18 tahun, sebagian besar pemuda masih berada pada usia sekolah untuk jenjang pendidikan SMA. 

Selanjutnya, semakin meningkatnya umur pemuda, APS pemuda umur 19-30 tahun menunjukkan kesempatan mereka untuk mengenyam pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi semakin terbatas. Hal ini antara lain akibat kendala baik dalam hal biaya, akses atau kemampuan akademis. Selain itu tidak menutup kemungkinan sebagian besar pemuda sudah bekerja pada kelompok umur tersebut.

Secara umum, APS pemuda di perkotaan lebih tinggi daripada di perdesaan. Keadaan tersebut juga terlihat di setiap kelompok umur pemuda, pada masing-masing kelompok umur APS pemuda di perkotaan selalu menunjukkan angka yang lebih tinggi. Hal ini tentu saja tidak lepas dari keberadaan fasilitas pendidikan yang kebanyakan terletak di wilayah perkotaan. (idc/n)

 

#BPS Jatim #pemuda