Rabu, 24 April 2024

BKKBN Jatim Apresiasi Kabupaten Jember Pertama Kali Lakukan Audit

Diunggah pada : 30 Mei 2022 19:43:49 281
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M.

Jatim Newsroom - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati, memenuhi undangan Bupati Jember, Hendy Siswanto, untuk menghadiri kegiatan Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Jember. Dalam kegiatan ini,  Maria Ernawati juga diminta Bupati Hendy untuk memberikan arahan mengenai upaya pencegahan agar tidak terjadi kasus stunting di Kabupaten Jember. 

Pada kegiatan yang berlangsung di Hotel Bandung Permai, Senin (30/05/2022) ini, juga dihadri Wakil Bupati Jember yang juga didaulat menjadi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Jember, KH. Muhammad Balya Firjaun Barlaman, SekdaKab Jember Mirvano, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Suprihandoko, serta lintas sektor terkait dalam konvergensi percepatan penurunan stunting.

Erna mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Audit Stunting di Kabupaten Jember. Menurutnya, ini merupakan kegiatan pertama di Jawa Timur yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota dengan menghadirkan seluruh Tim Satgas dan Tim Audit Stunting.

"Hal ini menunjukkan bukti bahwa dukungan/komitmen Bapak Bupati dan Wakil Bupati serta Forkopimda di Kabupaten Jember sangat besar terhadap Upaya Percepatan Penurunan Stunting dapat terlaksana sesuai dengan target yang diharapkan," ungkap Erna.

Erna mengatakan, bahwa peran dari tim teknis dan tim pakar dalam upaya pencegahan kasus stunting di Kabupaten/Kota sangatlah penting untuk menekan munculnya kasus baru.

"Dengan keterlibatan tim teknis dan tim pakar ini dalam penyiapan data, informasi, koordinasi, intervensi, pemantauan dan evaluasi, kami berharapkan ada solusi-solusi, evaluasi dan rekomendasi penanganan sehingga kasus stunting di Kabupaten Jember bisa turun, "lanjut Erna.

Untuk itu, BKKBN, sambung Erna, sudah menyiapkan dana dukungan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK BOKB) untuk aksi percepatan penurunan stunting. "Walaupun hanya sedikit yang bisa kami berikan, namun agar bisa dimanfaatkan secara optimal untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Jember," tuturnya.

upati Jember, Hendy Siswanto, mengimbau, percepatan penurunan stunting bukan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten semata, tetapi tanggung jawab bersama, semua lintas sektor dan masyarakat. "Mari kita mencetak generasi berkualitas dengan langkah awalnya yaitu berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting, kasus stunting adalah kasus kita semua," ujar Bupati Hendy.

"Kita butuh jiwa sosial dari Bapak-Ibu semua, saling berkolaborasi dengan semua sektor, yang penting Bapak-Ibu sekalian, niat kita untuk memperbaiki negeri ini, menuju Indonesia Emas. InsyaAllah dengan kebersamaan ini kita bisa menyelesaikan permasalahan stunting, AKI, AKB dan kemiskinan ekstrim di Jember ini," imbuh Bupati.

Sementara, Kepala DP3AKB Kabupaten Jember, Suprihandoko, menyampaikan, di Kabupaten Jember sasaran kegiatan Audit Kasus Stunting ini adalah Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPD-KB) Kabupaten, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten, TPPS Kecamatan, Penyuluh KB/PLKB, PKK Kecamatan, Kepala Puskesmas, Dokter Puskesmas, Ahli Gizi Puskesmas, Bidan Puskesmas, TPPS Desa dan PKK Desa.

Dikatakannya, salah satu kasus yg cukup menarik saat pelaksanaan pendampingan yang dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga, adalah didapatkan masih ada calon pengantin perempuan dengan usia di bawah usia ideal menikah, status gizi yang tidak baik (anemia, kurus, KEK) dan faktor paparan lingkungan juga tidak sehat. Faktor-faktor tersebut sudah mengindikasikan bahwa ini perlu pendampingan khusus, dikarenakan risiko potensi stunting sangat tinggi. Sehingga perlu adanya kerjasama yg baik antar lintas sektor dan TPK, agar risiko stunting pada kasus tersebut dapat diminimalkan. (her/s)

#bkkbn