Selasa, 23 April 2024

Biosaka, Metode Pertanian Ramah Lingkungan

Diunggah pada : 30 Mei 2023 9:12:11 861
Foto : Pemkab Bojonegoro

Jatim Newsroom - Biosaka merupakan salah satu metode pertanian ramah lingkungan dengan teknologi mudah dan murah yang dapat diterapkan oleh petani sebagai upaya menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas.

Kepala Bidang Sarana, Prasarana dan Perlindungan Tanaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro RA. Retno Budiwidyanti menjelaskan, lahan pertanian di Bojonegoro sebagian besar kandungan organiknya rendah. 

“Penyebabnya, karena penggunaan bahan-bahan kimia yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun. Maka dari itu  satu-satunya cara adalah menyehatkan kembali lahan dengan penggunaan bahan- bahan alami atau organik," jelasnya Senin (29/5/2023). 

Pihaknya berharap, penggunaan bahan-bahan alami seperti biosaka atau pupuk organik dapat terus disosialisasikan untuk dapat diterapkan di seluruh Bojonegoro. Karena pupuk organik yang didukung biosaka tanpa pupuk kimia dan pestisida kimia, dapat memperbaiki semua sifat tanah yang tentunya akan mengembalikan kesuburan tanah.

Biosaka adalah inovasi yang telah dikembangkan oleh petani dari bahan baru-terbarukan yang tersedia melimpah di alam.

Petani Pelaksana Kegiatan Mujianto menjelaskan dengan penggunaan Biosaka terbukti diperoleh efisiensi biaya produksi karena adanya pengurangan penggunaan pupuk NPK dan insektisida. Selain itu juga terdapat peningkatan hasil produksi sebanyak 0,9 ton/hektar. 

"Biosaka memiliki tujuh kelebihan, pertama, efektifitas kinerja yang baik karena reaksi biosaka dapat dilihat dalam waktu 24 jam setelah aplikasi. Kedua, dapat digunakan pada seluruh fase tanaman, mulai dari benih sampai panen. Ketiga, proses produksi sangat cepat karena tidak menggunakan metode fermentasi yang memakan waktu paling cepat 1 minggu. Keempat, cara penggunaan mudah dan  dosis sangat sedikit, cukup 30 ml per tangki dan untuk tanaman kacang membutuhkan 2-4 tangki/ha. Penyemprotan dari mulai tanam sampai panen dilakukan sekitar 8 kali aplikasi,"jelasnya

"Kelima, dapat diterapkan pada semua komoditas, termasuk tanaman perkebunan. Keenam, dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50-90 persen, sehingga dapat menghemat biaya produksi dan ketujuh, bahan baku Biosaka juga tersedia setiap saat di lingkungan petani, dimana dan kapanpun,"lanjut Mujianto.

Elisitor Biosaka dibuat dari bahan rerumputan dan daun tanaman berpohon yang sedang dalam pertumbuhan optimal. Berciri, daun dalam keadaan sehat, tidak terserang hama, jamur, virus dengan warna hijau segar, serta tidak terlalu tua atau muda dan tidak boleh dari daun berlendir dengan jumlah antara 5-20 jenis dedaunan. (yan/s)

  

#Kabupaten Bojonegoro