Jatim Newsreom - Tuberkulosis alias Tubercle bacillus (Tb) bakal riwayat jika Indonesia menang perang melawan penyakit spesifik yang menyerang paru-paru ini. Genderang perang sudah ditabuh keras untuk mengeliminasi pada 2030 hingga Tb benar-benar musnah pada tahun 2050. ‘’Kami masih menemukan 1.197 kasus Tb sepanjang 2023 dan 259 di antaranya menyerang anak-anak,’’ kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo Anik Setiyarini, Kamis (22/2/2023).
Pihaknya selama ini gencar melakukan surveilans untuk mendeteksi penderita Tb. Aktivitas pendataan itu sudah menyentuh by name by address. Bahkan, investigasi kontak sengaja dilakukan tatkala didapati muncul penderita Tb yang baru. ‘’Targetnya delapan anggota keluarga dan orang-orang terdekat. Tb adalah penyakit menular ketika penderita batuk atau bersin sehingga kuman bertebaran di udara dan terhirup orang lain,’’ terang Anik.
Namun, dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan lantaran probablitas kesembuhan Tb mencapai 86 persen. Pun, pemerintah melaksanakan program penyembuhan dengan membagikan gratis obat anti tuberkulosis (OAT) yang masa konsumsinya selama enam bulan. ‘’Pasien harus tertib mengkonsumsi obat sesuai ketentuan selama penyembuhan. Lupa minum obat akan mengakibatkan bakteri kebal sehingga penyembuhan membutuhkan waktu yang lebih lama,’’ jelasnya.
Masih kata Anik, masyarakat seyogianya segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat jika mengalami gangguan pernafasan. Gejala Tb selalu berupa batuk jenis apapun disertai lima gejala tambahan berupa dahak berdarah, nyeri dada atau sesak nafas, nafsu makan menurun, berat badan turun secara drastis, dan sering berkeringat dingin walaupun tidak sedang beraktivitas. ‘’Kalau ada gejala batuk diikuti satu tanda tambahan itu harus segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Bisa ke klinik, puskesmas, rumah sakit,atau dokter praktik umum. Kami sudah banyak kerja sama dalam pengobatan TBC secara gratis,’’ ungkap Anik. (why/hjr)