Jumat, 19 April 2024

Benarkah Puasa Dapat Menjaga Stabilitas Kadar Gula Darah? Begini Kata Pakar Unair

Diunggah pada : 5 April 2023 10:11:20 3999
dr Hermina Novida SpPD K-EMD FINASIM

Jatim Newsroom – Selain sebagai bentuk ibadah di bulan suci Ramadan, puasa ternyata juga memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Puasa dipercaya mampu membantu tubuh untuk menjaga stabilitas kadar gula darah sehingga terhindar dari penyakit diabetes. Benarkah demikian?

Pakar Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), dr Hermina Novida SpPD K-EMD FINASIM mengatakan bahwa dari aspek fisik, puasa menyimpan segudang manfaat, salah satunya adalah untuk menjaga stabilitas kadar gula darah dalam tubuh. Dengan berpuasa, tubuh dengan sendirinya akan mengatasi resistensi insulin, yaitu kondisi menurunnya kemampuan insulin dalam merangsang penggunaan glukosa dalam tubuh.

dr Hermina menjelaskan bahwa terdapat mekanisme khusus dalam tubuh yang membuat puasa mampu membantu meningkatkan stabilitas gula darah. Saat tubuh berpuasa sehari penuh, maka asupan kalori yang masuk dalam tubuh akan berkurang. Dengan demikian, kadar gula darah dalam tubuh turut mengalami penurunan.

Ketika asupan kalori berkurang, maka tubuh akan membakar simpanan dalam bentuk lemak di hati sehingga menurunkan berat badan. Berat badan merupakan salah satu faktor yang berperan pada tingginya kadar gula darah,” paparnya, Rabu(5/4/2023).

Tidak hanya itu, puasa juga mampu meningkatkan kadar enzim Adenosine Monophosphate-Activated Protein Kinase (AMPK) dalam tubuh. Enzim ini merupakan salah satu regulator pusat keseimbangan homeostasis metabolik yang berperan dalam mengatur glukosa dan lipid dalam tubuh.

“Puasa juga meningkatkan kadar enzim Adenosine Monophosphate-Activated Protein Kinase (AMPK) yang akan memperbaiki sensitivitas atau kerja insulin,” ujarnya.

Saat berpuasa, asupan nutrisi dalam tubuh harus tetap diperhatikan. Jam makan serta jenis makanan yang dikonsumsi juga harus tepat sehingga stabilitas gula darah dalam tubuh tetap terjaga. Dalam hal ini, dr Hermina menyarankan untuk tidak mengonsumsi makanan dengan porsi berlebihan, khususnya saat berbuka. Porsi makan berlebih, ungkapnya, dapat menjadi faktor yang memengaruhi tingginya kadar gula darah dalam tubuh.

Lebih lanjut, dr Hermina mengimbau untuk tidak melewatkan sahur sehingga tubuh memiliki cadangan energi saat berpuasa. Adapun terkait pilihan makanan, kata dia, lebih baik memilih makanan yang banyak mengandung serat dan memiliki indeks glikemik rendah seperti kacang-kacangan, buah kering, sereal kaya serat, pasta, dan roti.

Jangan melewatkan makan sahur agar cadangan energi selama berpuasa mencukupi dan tidak terjadi kadar gula darah yang menurun secara drastis, atau dengan kata lain tetap stabil dan terjaga,” tuturnya.

Sementara itu, bagi penderita diabetes, dr Hermina memberikan saran khusus. Penderita diabetes hendaknya melakukan konsultasi terlebih dahulu. Pasalnya, pengobatan bagi penderita diabetes yang berpuasa perlu mengalami penyesuaian agar tidak timbul komplikasi seperti hipoglikemia dan hiperglikemia yang dapat berdampak buruk.

Bagi penyandang diabetes hendaknya berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa, termasuk untuk pengaturan obat-obatan dan insulin,” pungkasnya. (mad/hjr)

#unair