Jatim Newsroom-Tim robot terbang Bayucaraka dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang diwakili oleh tim Soeromiber berhasil kembali mempertahankan prestasi internasional. Tim untuk divisi Vertical Take-Off Landing (VTOL) tersebut sukses raih juara pertama pada Federation of International Robot Sport Association (FIRA) Simul Cup 2022 kategori Air Simulation Competition pada 23 Agustus lalu.
Ketua tim Soeromiber ITS untuk perlombaan FIRA Simul Cup 2022 Muhammad Rayhan Athaillah menjelaskan, tim yang dibimbing oleh Atar Fuady Babgei ST MSc ini memperoleh juara pertama pada FIRA Simul Cup 2022 kategori Air Simulation Competition. Pada kategori ini, peserta ditantang untuk membuat program pada simulasi robot terbang (drone) secara virtual, sehingga dapat melewati beberapa rintangan yang beragam.
Digarap selama tiga minggu, mahasiswa yang biasa disapa ini Rayhan melanjutkan, pengerjaan dibagi menjadi beberapa tahap yaitu pada kontrol drone, computer vision, dan optimasi gerakan. Pertama-tama, kendali dengan menggunakan joystick dan keyboard (Teleop) dilakukan untuk mengetahui kendali dari drone. “Kendali Teleop digunakan untuk mendapatkan data-data seperti gerakan pada koordinat kartesius dan sumbu rotasi serta kecepatan drone,” pungkasnya, Selasa(6/9/2022).
Selanjutnya, berbagai algoritma turut ditautkan agar drone dapat mengikuti garis rute, landing, hingga melewati rintangan. Hal ini dilakukan agar drone nantinya dapat secara autonomous sampai ke garis finish tanpa menyentuh rintangan yang ada. “Pada perlombaan ini, drone diharuskan dapat melewati rintangan berupa gate secara horizontal maupun vertikal tanpa menyentuh sisi-sisinya,” jelasnya.
Tak hanya itu, berbagai uji coba pun turut dilakukan oleh tim yang berada di bawah naungan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Robotika ITS ini untuk mendapatkan hasil paling optimal. “Tuning dan perbaikan algoritma dilakukan terus menerus untuk mendapatkan catatan waktu dan akurasi yang terbaik dari hasil-hasil sebelumnya,” tutur mahasiswa Departemen Teknik Elektro ITS ini.
Rayhan mengaku, salah satu kendala dalam perlombaan ini adalah minimnya informasi mengenai capaian waktu tim-tim lainnya. Untuk itu, timnya menyiapkan lima program dengan parameter yang berbeda sebagai strategi untuk melampaui tim-tim lain. “Setiap percobaan diberikan lima kesempatan simulasi, untuk itu kami membuat lima program dengan tingkat akurasi dan kecepatan yang berbeda-beda,” paparnya.
Mahasiswa angkatan 2019 ini berharap, kontes robot tahunan ini nantinya dapat dilaksanakan secara luring terutama pada kategori Air Simulation. “Semoga kontes FIRA Simul Cup di tahun 2023 dapat dilaksanakan secara luring, sehingga bisa merasakan euforia perlombaan yang lebih menantang lagi,” tutupnya penuh harap.
Selain pada Air Simulation Competition yang merupakan perhelatan utama, tim Soeromiber ITS turut memperoleh juara pertama pada Air Simulation Technical Challenge yang merupakan side challenge dari FIRA Simul Cup 2022 yang juga diumumkan secara daring bersamaan pada 23 Agustus lalu. (mad/hjr)