FOKUS PUSLATDA, DUA PELATIH ANGGAR JATIM MUNDUR DARI PELATNAS

Diunggah pada: 18 Agustus 2014 6:45:08 6
thumb

Dua pelatih anggar asal Jatim, Fathollah dan Roy Tomasoa menyatakan mengundurkan diri sebagai pelatih nasional. Alasan keduanya, karena lebih memilih konsentrasi untuk melatih atlet Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim untuk proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jabar.
Fathollah yang ditemui di Surabaya mengaku saat ini Pengurus Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Jatim tengah konsentrasi penuh untuk mempersiapkan atletnya agar bisa meraih medali emas PON sesuai target yang dibebankan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim. Selain itu saat ini para atlet Puslatda juga tengah mempersiapkan diri untuk bertanding di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Samarinda Kaltim pada 21-31 Agustus.
Bagi atlet dan pelatih, meraih emas di Kejurnas sangat penting jika mereka ingin bertahan di Puslatda. Karena salah satu tolok ukur dari KONI Jatim adalah emas di kejurnas. "Kami harus mendapat emas di Kejurnas nanti dan saat ini para atlet dan pelatih konsentrasi penuh untuk meraih juara," kata Fathollah pelatih di nomor sabel dikonfirmasi Minggu (17/8).
Saat disinggung apakah ada permasalahan di Pelatnas sehingga membuatnya mundur, peraih emas Anggar di SEA Games Manila 1991 mengaku tidak ada masalah. "Tidak ada masalah dengan PB IKASI maupun Pelatnas dan dalam waktu dekat saya akan mengirimkan surat pengunduran diri dari pelatnas," tegasnya.
Sebenarnya bukan kali pertama ia mengundurkan diri dari Pelatnas. Pada tahun 2011 mantan atlet nasional itu lebih memilih melatih atlet Jatim untuk persiapan PON Riau 2012. "Kalau ada atlet Jatim yang berprestasi di PON, toh nantinya juga akan dipanggil untuk mengikuti Pelatnas," katanya.
Senada dengan Fathollah, Roy Tomosoa juga lebih memilih konsentrasi untuk membina dan melatihan atlet daerah. Karena ia melihat pengurus IKASI sangat serius untuk merebut emas di PON. Salah satu bentuk keseriusan pengurus adalah berupaya mendatangkan beberapa atlet dari Sumbar untuk bergabung dengan Jatim. "Yang akan bergabung dengan Jatim itu atlet potensial, salah satunya adalah Janet," kata pelatih spesialis nomor degen itu.
Ketua Harian IKASI Jatim, Aftah Budin mengaku terkejut dengan langkah yang diambil kedua pelatih itu. Sebab dari segi materi melatih atlet nasional tentu lebih besar daripada melatih di Puslatda. "Kedua pelatih itu memang sangat loyal terhadap pembinaan anggar di Jatim, dan kami minta para atlet juga semakin serius untuk berlatih dan meraih emas di Kejurnas nanti," katanya. (her)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait