Kamis, 18 April 2024

2021 di Jatim, Ponorogo Tempati Jumlah Observasi GKP Terbanyak yang Diperjualbelikan

Diunggah pada : 18 Agustus 2022 15:47:23 155
Sumber Foto: BPS Jatim

Jatim Newsroom – Jumlah observasi gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) yang diperjualbelikan selama periode Januari–Desember 2021 mayoritas berasal dari Kabupaten Ponorogo dengan jumlah observasi sebanyak 225 observasi (11,96 persen).

Melansir laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur dalam laporan Statistik Harga Produsen Gabah Provinsi Jawa Timur 2021 pada tanggal 18 Agustus 2022, daerah terbanyak selanjutnya adalah Kabupaten Jember yaitu sebanyak 220 observasi (11,70 persen), Kabupaten Nganjuk sebanyak 209 observasi (11,11 persen), Kabupaten Ngawi sebanyak 184 observasi (9,78 persen), dan Kabupaten Bojonegoro sebanyak 159 observasi (8,45 persen). Adapun sisanya yaitu sebanyak 884 observasi (47,00 persen) berasal dari 13 kabupaten lainnya.

Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan bahwa untuk gabah kualitas Gabah Kering Giling (GKG) hanya berasal dari 7 kabupaten saja. Penyumbang terbesar transaksi GKG adalah Kabupaten Kediri yaitu sebanyak 135 observasi (62,21 persen).

Lalu diikuti Kabupaten Lamongan sebanyak 43 observasi (19,82 persen), Kabupaten Blitar sebanyak 26 observasi (11,98 persen), Kabupaten Nganjuk sebanyak 7 observasi (3,23 persen), Kabupaten Mojokerto sebanyak 4 observasi (1,84 persen), Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Ngawi masing-masing 1 observasi (0,46 persen).

“Adapun 11 kabupaten lainnya pada periode Januari-Desember 2021 tidak memberikan sumbangan observasi terhadap transaksi GKG,” tutur Kepala BPS Jatim.

Dadang melanjutkan, pada periode Januari-Desember 2021, penyumbang terbesar transaksi jual beli gabah kualitas rendah adalah Kabupaten Pasuruan yaitu sebanyak 235 observasi (20,12 persen). Diikuti Kabupaten Madiun sebanyak 150 observasi (12,84 persen), Kabupaten Bondowoso sebanyak 127 observasi (10,87 persen), Kabupaten Lumajang sebanyak 112 observasi (9,59 persen), dan Kabupaten Tuban sebanyak 95 observasi (8,13 persen). Adapun sisanya yaitu 449 observasi (38,44 persen) berasal dari 8 kabupaten lainnya.

"Sedangkan 5 kabupaten yaitu Ponorogo, Blitar, Kediri, Jember dan Nganjuk tidak memberikan sumbangan transaksi untuk gabah kualitas rendah," pungkasnya. (idc/n)

#pertanian #BPS Jatim #gabah