Hinga kini, status Gunung Api Semeru masih dalam level III atau Siaga. Diperkirakan status ini masih akan berlangsung lama. Bahkan gunung berketinggian 3.676 mdpl ini diperkirakan lama untuk berubah menjadi Waspada, atau sebaliknya meningkat menjadi Awas.Kepala Subbidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Agus Budianto, Kamis (25/6) menuturkan, ini karena Semeru dalam keadaan tenang atau tidak ada aktivitas yang berarti dalam beberapa hari terakhir ini.Menurut Agus, jumlah gempa letusan juga masih di bawah normal, yakni sekitar 18 kali hingga 65 kali letusan per hari. Padahal normal jumlah letusannya lebih dari 90 kali/hari. “Hingga Pukul 06.00 tadi pagi, masih tercatat terjadi 6 kali gempa letusan,â€Untuk itu, kata dia, Badan Geologi masih belum bisa memastikan kapan penurunan status siaga Semeru menjadi Waspada atau sebaliknya, karena aktivitas Semeru masih tenang."Kemungkinan statusnya bisa naik atau turun berdasarkan evaluasi setiap saat di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang," katanya.Agus menjelaskan, status siaga Gunung Semeru yang merupakan gunung aktif tipe A dan puncaknya Mahameru merupakan tertinggi di Pulau Jawa sudah berjalan lebih dari satu bulan. Padahal pada tahun 2007, status siaga Semeru berjalan selama satu bulan.PVMBG, kata dia, memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang dan Malang untuk berhati-hati terhadap status siaga Semeru.Namun, dia tetap meminta warga lereng Semeru tidak perlu panik karena hingga hari Minggu belum dipandang perlu mereka mengungsi ke tempat yang aman ."Warga tetap diimbau untuk berhati-hati, tetapi tidak perlu panik," katanya.Ia menambahkan, dalam status siaga Semeru ada beberapa rekomendasi yang disampaikan kepada pemkab setempat dan warga, antara lain masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di wilayah sekitar empat kilometer dari puncak Semeru.Selain itu, lanjut dia, pesawat penerbangan yang akan melintasi wilayah Gunung Semeru agar berhati-hati terhadap dampak bahaya abu letusan, dan masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan agar mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu. Sekedar diketahui, hasil pemantauan hingga pukul 06.00 pagi tadi, tercatat terjadi 6 kali gempa letusan dengan amplitudo maksimum 1-4 mm, 1 kali gempa tektonik jauh amplitudo 13 mm. Sedangkan pengamatan visual, tampak cuaca di sekitar gunung cukup cerah, angin tenang, suhu udara 23 derajat Celsius, letusan abu dan asap kawah tidak teramati, awan panas tidak terjadi, sinar api tidak tampak dan gung api tampak jelas.
Tidak ada berita terkait