Jumat, 19 April 2024

Wagub Jatim : Geothermal Energi Terbarukan Paling Relevan

Diunggah pada : 24 Maret 2019 16:19:35 163

Jatim Newsroom - Energi panas bumi (energi geothermal) adalah sumber energi yang relatif ramah lingkungan karena berasal dari panas dalam bumi, sehingga dianggap paling relevan menjadi energi terbarukan.
 
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, saat Instrumentation Talk Show, bertema Pengembangan Teknologi Energi Terbarukan dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional (Making Indonesia 4.0) di Ruang Sidang Utama Gedung Rektorat ITS, Minggu (24/3).
 
“Total dari seluruh panas bumi yang ada di dunia, sebanyak 40% nya ada di Indonesia dan Jatim menjadi salah satu daerah yang punya potensi geothermal terbesar. Total Jatim punya 13 titik potensi geothermal,” kata Wagub.
 
Ke-13 titik itu, adalah Gunung Lawu 195 megawatt elektrikal (MWe) (eksplorasi), Telaga Ngebel 165 MWe (eksplorasi), Gunung Pandan 60 MWe (wilayah kerja baru), Arjuno Welirang 110 MWe (wilayah kerja baru), Songgoriti 35 MWe (wilayah kerja baru), Iyang Argopuro 295 MWe (eksplorasi), Blawan Ijen 110 MWe (eksplorasi), Gunung Raung 23 MWe (survei pendahuluan), Krucil – Tiris 74 MWe (survei pendahuluan), Bromo Tengger 58  (survei pendahuluan), Gunung Wilis 50 MWe (wilayah kerja baru), Arjosar 18,5 MWe (survei tinjau), Mlati 13,8 MWe (survei tinjau).
 
Dengan energi terbarukan, maka dimasa mendatang, sektor industri energi listrik tidak tergantung lagi dengan bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral yang berasal dari sumber daya alam, yang mengandung hidrokarbon seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam.“Inovasi harus terus dilakukan, agar dalam penyediaan energi kita tidak tergantung bahan yang berasal dari fosil, karena itu akan habis,” tuturnya.
 
Lebih lanjut dikatakan wagub, selain energi geothermal, saat ini Jatim memiliki dan akan terus dikembangkan sejumlah energi terbarukan yakni pembangkit listrik tenaga air 525 Megawatt (MW), tenaga angin 7.907 MW, Bioenergi 3.420 MW, tenaga surya 10.335 MW, dan energi gelombang 1.200 MW.     
 
Guna mengembangkan industri sektor energi, Pemprov akan berkolaborasi dengn beberapa perguruan tinggi swasta maupun negeri, salah satunya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). “Tidak mungkin kami mengerjakan sendiri, karena penelitian dan pengembangan sektor energi ada di universitas, karena itu, saya ataupun ibu gunernur akan sering datang ke kampus untuk berdiskusi dengan kalangan akademisi,” ungkapnya.
 
Wagub berharap, dengan ditemukannya beberapa alternatif Energi Baru Terbarukan (EBT), kedepan potensi tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal, sehingga pemerataan ketersediaan energi bagi masyarakat yang belum terjangkau listrik PLN bisa tewrwujud.  
 
“Banyak manfaat yang didapat saat energi terbarukan bisa menggantikan energi fosil, di antaranya mengurangi polusi udara dan limbah yang dihasilkan pembangkit serta mengurangi pengeluaran negara,” imbuhnya.(hjr/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait