Sabtu, 20 April 2024

Varian Omicron Terdeteksi. Ketua Komisi E DPRD Jatim Minta Masyarakat Tidak Panik

Diunggah pada : 24 Januari 2022 15:04:51 2

Jatim Newsroom - Pemprov Jatim berupaya keras agar varian omicron taidakk masuk ke Jatim, namun hal itu sulit untuk dibendung. Ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Reny Pramana meminta masyarakat Jatim tidak panik akan kehadiran varian baru dari Covid-19 tersebut.
 
"Menyikapi masuknya virus omicron di Jatim sebaiknya masyarakat tidak perlu panik, walaupun varian baru covid-19 ini daya penularannya lebih cepat daripada varian yang lain, tetapi varian ini sangat ringan dan tidak membahayakan, mayoritas tenggorokan kering, batuk, atau flue tetapi sembuhnya agak lama dikisaran 10 hari,” kata politikus asal Kediri saat dikonfirmasi di DPRD Jatim, Senin (24/1/2022).
 
Melihat kasus omicron di Jatim, menurutnya karena perjalanan masyarakat ke luar negeri memang banyak, tetapi belum ditemukan adanya pasien omicron yang meninggal dunia setelah terdeteksi beberapa hari.
 
Wanita yang akrab dipanggil bunda Reni ini mengungkapkan, di Amerika Serikat yang kasus positifnya pernah sehari lebih dari 1 juta juga masih aman saja. “Disana tidak perlu karantina, tetap beraktifitas seperti biasa, begitu juga di negara lainnya,”kata bunda Reni.
 
Dibeberkan oleh mantan ketua DPRD Kediri ini, bahwa di Amerika Serikat penularan varian Omicrom sangat tinggi karena beberapa hal. Diantaranya, banyak yang belum divaksin, banyak yang tidak bermasker, aktifitas yang sangat padat dan tempat makan tertutup dan penuh.
 
Di Indonesia justru sebaliknya, kata Wara Sundari Reny Pramana pemerintah perlu diacungi jempol di dalam penanganan pencegahan penyebaran varian omicron dilakukan sangat hati-hati dan lebih protectif. “Yang terpenting saat ini mengingatkan kembali disiplin/tertib menjalankan prokes. Saya sayangkan banyak masyarakat atau tokoh masyarakat sudah mulai abai terhadap pentingnya disiplin menerapkan prokes,”pungkasnya.
 
Untuk diketahui, Kasus Omicron di Jatim tercatat sebanyak 8 orang hingga 15 Januari lalu. Sebarannya juga semakin meluas meliputi Kota Surabaya, Kota Malang dan Kabupaten Malang. (pca/hjr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait