Selasa, 23 April 2024

UNUSA Komitmen Tingkatkan Pemahaman dan Pemanfaatan IT Pada Perempuan

Diunggah pada : 17 Oktober 2017 9:02:24 1

Jatim Newsroom- Dalam memberikan pemahaman tentang dampak teknologi dalam dunia komunikasi yang pesat saat ini, Univesritas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan pemahaman tentang Informasi Teknologi (IT) pada masyarakat khususnya kaum perempuan.

Dengan adanya Informasi dan Teknologi akan membuat perempuan menjadi lebih mudah untuk menunjukkan eksistensinya. Adanya perkembangan teknologi, sebagian perempuan saat ini dapat dengan mudah untuk menyebarkan gagasan dan ide mereka dalam dunia pendidikan, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Oleh karena itu, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) bekerjasama dengan PT Indosat Ooredoo menyiapkan generasi perempuan untuk melek Informasi Teknologi (IT) dan mahir gawai.

Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achamd Jazidie, M.Eng menuturkan bahwa perempuan merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki sifat lembut dan penuh kasih sayang. Namun di balik sisinya yang lembut dan penuh kasih sayang. Perempuan adalah sosok yang cerdas, tangguh, dan pekerja keras. Melalui kecerdasannya perempuan dapat membawa perubahan dan dapat merubah dunia. Perempuan merupakan ujung tombak untuk membangun sebuah negara lebih maju lagi, karena ibu adalah seorang perempuan dan dari ibulah yang pertama kali mendidik generasi penerus bangsa.

“Jika seorang ibu paham IT dan mahir gawai, maka pengetahuannya akan bisa mendidik dan mengarahkan anak-anaknya untuk menentukan mana yang baik dan mana yang buruk melalui informasi dan teknologi. Adanya Unusa akan memberikan keberkahan bagi semua elemen masyarakat. Salah satunya kaum perempuan dalam perkembangan IT dan mahir Gawai,” tuturnya, Selasa (17/10).

Sebelumnya, CEO dan Direktur PT Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, Ph.D mengungkapkan hadirnya kesenjangan Gender terutama di negara-negara yang belum berkembang masih terasa. Pendapatan wanita per tahun berada di kisaran 55 persen dari pendapatan per tahun pria. Industri terkait STRM (Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematik) akan menambah 1.7 juta lapangan kerja di Amerika Serikat.

Namun jumlah mahasiswi teknik kurang dari 12 persen. Di Asia Selatan, jumlah wanita yang memiliki handphone 38 persen di bawah jumlah pria. Di Sub-Sahara Afrika, jumlah wanita yang memilik akses internet 45 persen di bawah jumlah pria. Di Norway, wanita muda dua kali lebih banyak mengalami cyberbullying dibanding pria.

“Tiga masalah utama kesenjangan yang dialami wanita. Kesenjangan pengetahuan dalam menggunakan internet dan solusi digital untuk memperluas wawasan. Kesenjangan pendanaan atau akses layanan keuangan dan perbankan. Kesenjangan kemampuan menambah penghasilan,” ungkapnya saat memberikan materi kuliah umum dengan tema women and technology di Kafe Fastron Tower Unusa Kampus B Unusa Jemursari.

Pria alumni University of Technology, Australia ini menambahkan, saat ini kontribusi teknologi (TIK) sangat penting. Akses terhadap layanan keuangan, Mobilitas dan sumber penghasilan baru , Melek Teknologi, dan  Ekonomi Kreatif. (mad)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait