Selasa, 23 April 2024

Tingkatkan Ekspor, Kemendag Bawa Misi Dagang Indonesia ke Australia

Diunggah pada : 14 Februari 2020 19:05:22 21

Jatim Newsroom - Forum Bisnis Indonesia-Australia telah berlangsung di Sydney, Australia pada Minggu kedua Februari 2020. Kegiatan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor.

Forum bisnis ini dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Dody Edward dan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional,  Iman  Pambagyo mewakili Menteri Perdagangan dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor.

Pada  misi  dagang  kali  ini,  turut  berpartisipasi  aktif  10  perusahaan  Indonesia  dari berbagai sektor, yaitu kayu, furnitur, dekorasi rumah, kerajinan, makanan dan minuman, kopi, pupuk,  dan niaga elektronik (e-commerce). Selain itu, usai forum bisnis, diadakan pula penjajakan kesepakatan bisnis  (business matching)  yang  mempertemukan para pelaku usaha Indonesia dan Australia.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional,  Dody Edward turut menyaksikan business matching  ini.  Dody menjelaskan,  “Kegiatan ini menghasilkan potensi nilai transaksi B-to-B sebesar 2,4 juta dollar AS untuk produk makanan dan bumbu masak, kopi, produk perikanan, furnitur, dan produk  kayu,” Ujar Dody dalam rilisnya kepada JNR Kominfo Jatim, Jumat (14/2).

Dody  berharap, transaksi ini akan terus bertambah seiring dengan dicapainya  kesepakatan- kesepakatan dagang yang saat ini masih dalam proses negosiasi business to business. 

Kunjungan ke Perusahaan Tahu Tempe dan Importir Kayu. Dalam rangkaian misi dagang ke Australia, pada  Rabu(12/2), Dirjen PEN  bersama para pelaku usaha Indonesia juga berkesempatan mengunjungi industri tahu tempe yang berhasil dikembangkan oleh diaspora Indonesia di Sydney, yaitu Nutrisoy.  Produk tahu dan  tempe memiliki potensi yang cukup besar di  pasar Australia mengingat sebagian besar masyarakat Australia mulai menyadari hidup sehat dan mengurangi konsumsi daging.

Pangsa  pasar Nutrisoy saat  ini  90 persen dipasarkan di  Australia. Sedangkan  10  persennya adalah untuk ekspor tujuan Selandia Baru, Kaledonia Baru, Singapura, dan Uni Emirat Arab. Nutrisoy memproduksi makanan khas Indonesia (tahu dan tempe) yang sangat digemari masyarakat  Australia. “Kami  berharap,  Nutrisoy  dapat melakukan promosi untuk memperkenalkan produk Indonesia lebih luas,  khususnya di  restoran dan supermarket, sehingga masyarakat Australia mengetahui produk Indonesia,” ujar Dody.

Selain ke Nutrisoy, Dirjen PEN dan rombongan juga mengunjungi importir Indonesia yang bergerak di  bidang perkayuan dan bahan bangunan, yaitu Innovative Timber Ideas (ITI).  Pada kunjungan ini, Dirjen PEN dan pihak ITI membahas mengenai peluang ekspor produk Indonesia dan hambatan yang dihadapi dalam melakukan importasi produk Indonesia. (Ryo/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait