Jatim Newsroom - Forum Bisnis Indonesia-Australia telah berlangsung di Sydney, Australia pada Minggu kedua Februari 2020. Kegiatan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor.
Forum bisnis ini dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Dody Edward dan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo mewakili Menteri Perdagangan dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor.
Pada misi dagang kali ini, turut berpartisipasi aktif 10 perusahaan Indonesia dari berbagai sektor, yaitu kayu, furnitur, dekorasi rumah, kerajinan, makanan dan minuman, kopi, pupuk, dan niaga elektronik (e-commerce). Selain itu, usai forum bisnis, diadakan pula penjajakan kesepakatan bisnis (business matching) yang mempertemukan para pelaku usaha Indonesia dan Australia.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Dody Edward turut menyaksikan business matching ini. Dody menjelaskan, “Kegiatan ini menghasilkan potensi nilai transaksi B-to-B sebesar 2,4 juta dollar AS untuk produk makanan dan bumbu masak, kopi, produk perikanan, furnitur, dan produk kayu,†Ujar Dody dalam rilisnya kepada JNR Kominfo Jatim, Jumat (14/2).
Dody berharap, transaksi ini akan terus bertambah seiring dengan dicapainya kesepakatan- kesepakatan dagang yang saat ini masih dalam proses negosiasi business to business.Â
Kunjungan ke Perusahaan Tahu Tempe dan Importir Kayu. Dalam rangkaian misi dagang ke Australia, pada Rabu(12/2), Dirjen PEN bersama para pelaku usaha Indonesia juga berkesempatan mengunjungi industri tahu tempe yang berhasil dikembangkan oleh diaspora Indonesia di Sydney, yaitu Nutrisoy. Produk tahu dan tempe memiliki potensi yang cukup besar di pasar Australia mengingat sebagian besar masyarakat Australia mulai menyadari hidup sehat dan mengurangi konsumsi daging.
Pangsa pasar Nutrisoy saat ini 90 persen dipasarkan di Australia. Sedangkan 10 persennya adalah untuk ekspor tujuan Selandia Baru, Kaledonia Baru, Singapura, dan Uni Emirat Arab. Nutrisoy memproduksi makanan khas Indonesia (tahu dan tempe) yang sangat digemari masyarakat  Australia. “Kami berharap, Nutrisoy dapat melakukan promosi untuk memperkenalkan produk Indonesia lebih luas, khususnya di restoran dan supermarket, sehingga masyarakat Australia mengetahui produk Indonesia,†ujar Dody.
Selain ke Nutrisoy, Dirjen PEN dan rombongan juga mengunjungi importir Indonesia yang bergerak di bidang perkayuan dan bahan bangunan, yaitu Innovative Timber Ideas (ITI). Pada kunjungan ini, Dirjen PEN dan pihak ITI membahas mengenai peluang ekspor produk Indonesia dan hambatan yang dihadapi dalam melakukan importasi produk Indonesia. (Ryo/p)
Tidak ada berita terkait