Kamis, 25 April 2024

Tim Patroli Air Temukan Indikasi Pembuangan Limbah di Kali Surabaya

Diunggah pada : 18 Agustus 2017 19:50:23 53

Jatim Newsroom- Tim patroli gabungan penanggulangan pencemaran Kali Surabaya, menemukan indikasi pembungan limbah yang dilakukan perusahaan tekstil PT Gawerejo Industries Ltd.

“Kami sudah mengambil sampel dari air pembungan pabrik, contoh air ini langsung kali kirim ke laboratorium PJT I,” kata Koordinator Konsorsium Lingkungan Hidup, Imam Rochani saat patroli gabungan dari Polda Jatim, Dinas Lingkungan Hidup, Perum Jasa Tirta (PJT) I, Satpol PP Provinsi Jatim, dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jatim Jumat (18/8).

Dikatakannya, pabrik tekstil yang beralamat di Raya Mastrip Karang Pilang Surabaya ini belumnya berhenti beroperasi, namun saat tim patroli gabungan melintas dengan mengunakan perahu motor, nampak air yang diduga limbah keluar dari saluran pembuangan pabrik penuju tepi Kali Surabaya. “Airnya berwarna gelap kebiruan dan berbau menyengat. Saya tadi sempat menyentuh air karena harus mengambil sampel limbah, dan saya merasa gatal-gatal,” tutur Imam.    

Sampel air yang diambil Pukul 14.05 WIB itu, menurut Imam langsung dibawa ke laboratorium  PJT I, paling lambat 11 hari kedepan, hasil uji Labnya sudah diketahui. Di sepanjang Kali Surabaya lanjut Imam ada 98 pabrik kategori besar dan kecil yang sebagian besar diduga tidak mengelolah limbah dengan benar. “Kami yakin itu limbah sengaja dibuang, namun pengujian tetap harus dilakukan untuk mengetahui kandungan di air tersebut,” ungkap Imam.

Sermentara, Kepala Subdit VI Tindak Pidana Tertentu, (Tipiter) Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Rofiq Ripto Himawan menuturkan mengingat Kali Surabaya adalah salah satu aliran yang airnya memasok kebutuhan bahan baku air bersih PDAM Surabaya, maka pengawasan terhadap kondisi dan kejerniahannya harus terus dilakukan. “Aliran kali atau sungai biasanya dipakai para pemilik pabrik untuk membuang limbah cairnya ini sangat ironis karena air tersebut digunakan PDAM membuat air bersih yang akan dikonsumsi masyarakat,” jelasnya.

Karena itu AKBP Rofiq berharap, patroli gabungan seperti ini bisa rutin digelar sehingga pembuangan limbah, baik yang dilakukan masyarakat atau industri bisa diminimalisir. Selain itu ia juga berharap, sosialisasi di kawasan industri tentang cara mengelolah limbah yang benar dengan membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) bisa segera dilaksanakan. “Kita tidak boleh menyerah, pengawasan harus terus dilakukan dan beri pemahaman kepada mereka sehingga bisa lebih peduli pada kebersihan sungai dan kali,” harapnya.

Kasubdiv DJA II/2 WS Brantas PJT I, Hadi Witoyo mengungkapkan,  akan selalu mendukung tim patroli air guna mengontrol kondisi air kali dan sungai yang tercemar baik oleh limbah domestik maupun industri. “Langkah ini untuk menjaga kualitas air di hilir sehingga bisa sejernih air di hulu sungai,” imbuhnya.

Jasa Tirta kata Hadi, akan terus melakukan monitoring kualitas air melalui metode pengambilan sampel air tiap tiga bulanan, setiap bulan, dan dua minggu sekali. “Dari Lengkong ke hilir ada 12 titik yang dilakukan pemantauan satu bulan sekali dan empat tititk yang dilakukan dua minggu sekali,” ungkapnya,

Hasil pemantauan itu, menurutnya akan disampaiakan ke Gubernur Jatim sebagai tindak lanjut pemantauan kondisi kali Surabaya. “Sampai saat ini PJT terus melakukan pendekatan persuasif kemasyarakat. Tim gabungan hari ini patroli cukup lengkap karena ada pihak kelopisian sehingga tindakan bisa dilakukan jika terbukti ada pihak industri yang melanggar aturan. (hjr)   

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait