Sabtu, 20 April 2024

Stikom Media Ajak Panti dan Anak Jalanan Jadi Fotografer

Diunggah pada : 27 Mei 2019 16:09:52 13

Jatim Newsroom - Organisasi mahasiswa (Ormawa) di Stikom Surabaya pada bulan Ramadan mengadakan kegiatan sosial di berbagai panti asuhan dan anak jalanan untuk diajak jadi fotografer dan designer. Mahasiswa juga mengajak belajar bersama dan berbuka puasa anak panti asuhan dan anak jalanan di Surabaya.

“Kegiatan ini sekaligus mempererat silaturahmi antar mahasiswa, berbagi ilmu yang didapatkan selama kuliah pada anak-anak kurang beruntung dan mengenalkan Stikom Surabaya pada masyrakat,” ujar Khafid, ketua pelaksana ada puncak acara Minggu di rumah  anak-anak  pandawa  Minggu (26/5) petang

Dari berbagai ormawa seperti Hima Administrasi Perkantoran, Hima Manajemen, Stikom Java Network (SJN) dan (Presma) Stikom Surabaya Media silih berganti setiap minggunya untuk mengunjungi pantai asuhan dan anak jalanan. Sebagian ada yang diajak berkunjung ke kampus Stikom Surabaya yang diselenggarakan Komunitas Gerakan Peduli Sosial (Gerdu Sosial).

Berbagai ormawa, salah satunya Stikommedia melaksanakan bakti sosial selama 3 hari dalam satu pekan. Baksos yang bertemakan “INDAHSI” Indahnya Berimajinasi dikemas dalam bentuk pembelajaran, bagi takjil, dan buka puasa bersama yang dilakukan di dua tempat sekaligus. Yakni pembelajaran mengenai fotografi di Panti Asuhan Hidayatus Shibyan, Jangkungan, Surabaya minggu lalu

Materi belajar fotografi ini mengenalkan anak-anak kecil zaman sekarang, bahwa suatu pekerjaan atau cita-cita tidak harus menjadi dokter, polisi, dan guru yang sudah terbilang kuno. Anak-anak dikenalkan dengan keahlian-keahlian lain misalnya seorang desainer, programer, jurnalis dan fotografer yang tidak kalah menarik.

Bersama kurang lebih 30 anak panti yang dibagi dalam empat kelompok diberi materi serta workshop. Setiap kelompok praktek menjadi seorang fotografer menggunakan fasilitas kamera yang disediakan. Setiap tim ada yang menjadi pengarah gaya, model dan fotografer. “Mereka mengambil pemandangan di sekitar panti yang menurtnya menarik untuk dijadikan engle,” ujarnya.

Rangkain acara di Rumah Belajar Pandawa di Lumumba Dalam, Wonokromo Surabaya yang sebagian besar berisi anak-anak jalan dan putus sekolah karena minimnya perekonomian, diajari teknik menggambar mural. Mural sendiri yaitu menggambar di media yang luas dan bersifat permanen seperti di dinding dan tembok. Namun kali ini media yang digunakan adalah papan triplek dengan tema gambar “Tak Ada Kata Antara Aku dan Dia”. Seperti konsep sebelumnya anak-anak dibagi menjadi empat kelompok untuk menyelesaikan gambar selama 2 hari.

Rencananya hasil foto dan mural dari anak panti dan jalanan ini akan dipamerkan di C2O Liberary serta mengajak anak-anak untuk datang melihat hasil karyanya. “Saya ingin anak-anak jalanan mendapat kesempatan untuk menunjukan keahliannya dan hasil karya dilihat orang lain. Bahwa mereka juga bisa berkarya.” Ungkap Khafid

Sembari menyelesaikan mural, anak-anak rumah pandawa juga diajak berbagi takjil di jalan agar mengerti betapa pentingnya memberi dan berbagi terhadap sesama. yang terpenting dari berbagi takjil ini, komunitas Stikommedia menghindari penggunaan plastik, untuk mendukung program eco campus di Stikom Surabaya dan menciptakan go green dengan menggunakan goodybag yang bisa digunakan berulang-ulang. (ryo/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait