Jumat, 29 Maret 2024

Sekda Jatim Ingatkan Masyarakat Tetap Terapkan 3M

Diunggah pada : 3 Maret 2021 21:04:41 0

Jatim Newsroom - Sekretaris Daerah Prov Jatim, Heru Tjahjono, mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan 3 M (Menjaga jarak, Mencuci Tangan, Memakai Masker) untuk menekan penyebaran virus Covid-19.

Hal ini dikatakan Sekda Prov Jatim, Heru  Tjahjono, saat rapat evaluasi Perberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara virtual, Rabu (3/3).

Lebih lanjut dikatakannya, jika tetap dalam disiplin menerapkan Protokol Kesehatan (prokes), kondisi ini bisa berjalan terus dan pada saatnya menyongsong puasa dan lebaran tetap dalam kondisi  zona hijau dan tidak ada kenaikan kasus covid-19.

"Kedisiplinan di dalam prokes harus tetap dijaga walaupun kondisi di wilayah Madura ini kasusnya menurun. Alangkah baiknya kalau penggunaan masker terus berlanjut, khususnya di aparatur pemerintah, ASN memberikan contoh masyarakat untuk menggunakan masker," tambahnya.

Kasdam V Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto mengatakan, secara umum kerja keras yang telah dilakukan pasti akan ada hasilnya. "Kita yakin kerja keras tidak sia-sia dengan rasa tulus ikhlas kita melayani masyarakat dan berperan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, saya yakin menjelang bulan puasa nanti akan ada penurunan yang signifikan terhadap kasus-kasus positif, termasuk ada penambahan zona kuning di kabupaten-kabupaten lain. Sekarang ada 16 daerah, mudah-mudahan di awal puasa nanti seluruh kabupaten sudah kuning dan bahkan sebagian ada yang hijau," katanya.

Menurutnya, Bakorwil  IV memang perlu mendapat apresiasi atas upaya kerja kerasnya, tentunya ini tidak hanya sampai disini, karena zona kuning di Kabupaten Madura diakui penerapan prokesnya masih perlu banyak perbaikan dan peningkatan. "Terus terang saya katakan kesadaran masyarakat di Madura ini masih perlu diedukasi dan terus di sosialisasi. Dengan sinergitas forkopinda dan pemerintah maupun masyarakat dengan menegakkan disiplin prokes, sehingga mewaspadai munculnya cluster baru khususnya di Sumenep baik di daratan maupun di kepulauan," tambahnya.

Dikatakannya, di Sumenep terdapat  tempat-tempat wisata, baik wisata kepulauan maupun wisata religi yang masih banyak menimbulkan kerumunan masyarakat dengan prokes yang sangat minim. Seperti tempat wisata ziarah, yang seharusnya ada batasan pengunjung atau kapasitas di ruangan tersebut. "Kalau tetap dibiarkan dikhawatirkan Kabupaten Sumenep yang sudah zona kuning bisa menjadi merah karena munculnya kelas terbaru," ujarnya.

Ditambahkannya, sebenarnya wilayah Madura ini diuntungkan dengan karakteristik wilayah, Madura dengan  prokes yang belum maksimal tapi kasusnya rendah, baik positif maupun kasus kematiannya. "Kalau kita simak trendnya itu selalu rendah sehingga ada keuntungan karakteristik wilayah yang menyebabkan wilayah Madura ini menjadi rendah," tambahnya.(ern/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait