Sebanyak 63 % Desa di Jatim Belum Miliki Perpustakaan

Jatim Newsroom - Sebanyak 63 % desa/kelurahaan di Jatim belum memiliki perpustakaan. Dari data Dinas Perpustakaan Kearsipan Provinsi Jatim menunjukkan, sampai dengan 2016 jumlah perpustakaan desa yang ada di Jatim berjumlah 3.135 perpustakaan sedangkan jumlah desa mencapai 8.501 desa.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jatim, Sudjono saat membuka Bimbingan teknis (Bimtek) pengelolaan perpustakaan desa/keluarahan di Surabaya, Senin (14/8) petang mengatakan, sampai dengan 2016 jumlah perpustakaan desa yang ada di Jatim berjumlah 27.339 perpustakaan yang terdiri dari 3.135 perpustakaan desa, 17.946 perpustakaan sekolah, 305 perpustyakaan perguruan tinggi, 4.378 perpustkaan rumah ibadah, 1.046 perpustakaan ponpes dan 529 perpustakaan dinas/instansi.

Dengan jumlah desa/kelurahan di Jatim yang berjumlah 8.501/desa/keluarahan maka dapat di simpulkan bahwa baru 37% desa/keluarahan di Jatim yang sudah memilki perpustakaan, sisanya 63 % merupakan desa/kelurahaan belum memilki perpustakaan sebagai media penyedia informasi.

Menurutnya, Membaca merupakan unsur yang sangat membantu dalam usaha meningkatkan pengetahuan dan pendidikan, melalui kegiatan membaca seseorang akan memperoleh sesuatu dari apa yang dibacanya. Hal ini akan mendorong untuk membaca lebih banyak lagi karena ia merasa bertambah ilmu serta mendapatkan manfaatnya.

Informasi dibutuhkan untuk membantu seseorang meningkatkan kapasitas dan pengembangan diri untuk memenuhi kebutuhan akan informasi itu, maka untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maka saat ini banyak dikembangkan berbagai media sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan orang terhadap informasi, salah satu yang harus dikembangkan sebagai penyedia informasi itu adalah perpustakaan.

Dalam UU 43/2007 tentang Perpustakaan ditegaskan bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa perlu ditumbuhkan budaya gemar membaca melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi.Keberadaan perpustakaan dinilai memliki peran penting yaitu sebagai sarana penyedia informasi dan pengembangan diri khususnya bagi masyarakat di pedesaan. keberadaan perpustakaan desa/kelurahan menjadi lebih penting karena masyaraklat desa dinilai belum mampu memenuhi informasi secara mandiri. 

Perpustakaan desa/kelurahan disediakan sebagai sarana layanan publik yang dapat mendorong kegemaran membaca guna menambah pengetahuan, menunjang pendidikan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa.

Setiap tahun, Dinas perpustakaan dan kearsipan Jatim menyalurkan hibah berupa rak dan buku guna memperbanyak jumlah perpustakaan desa/keluarahan pada 2017 dialokasikan hibah untuk 206 desa/keluarahan.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber daya Dinas Perpustakaan Jatim, Titi Asriningwijati menjelaskan, program pengembangan perpustakaan desa/kelurahan merupakan salah satu tugas tanggungjawab pemerintah Jatim melalui dinas Perpustakaan dan kearsipan Provinsi jatim sebagai instansi Pembina seluruh jenis perpustakaan.

Bimtek digelar ntuk meningkatkan kemampuan SDM pengelola perpustakaan yang professional, meingkatkan kinerja perpustakaan umum desa/keluarahaan dalam melayani dan memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di desa/keluarahaan dan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan untuk kualitas ketrampilan (life skill) dan inovasi kehidupannya.

Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penyerahan sertifikat akreditasi kelembagaan perpustakaan di jatim kepada perpustakaan Universitas Widya Mandala Surabaya, perpustakaan Untag Surabaya, perpustakaan Universitas nahdlatul lama Surabaya, perpustakaan Unmuh jember, perpustakaan islam negeri maulana malik Ibrahim, perpustakaan Sekolah Tinggi Penyuluh Pertnian malang, perpustakaan SMA Gloria1 Surabaya, perpustakaan SMK Muhammadiyah 7 Malang, perpustakaan mandiri Cendikia desa jamberejo kabupaten Malang dan perpustakaan Tunas bangsa desa Pandawangi kabupaten Lumajang. (Her)