Jumat, 29 Maret 2024

Sebanyak 150 Pemain Sekolah Sepak Bola Ikuti Coaching Clinic

Diunggah pada : 11 Oktober 2018 20:26:47 37

Jatim Newsroom - Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) Jatim menggelar coaching clinic untuk pemain sepak bola usia muda. Kegiatan tersebut diikuti 150 pemain dari Sekolah Sepak Bola (SSB) dari Surabaya dan Madura.

Kepala Dispora Jatim, Supratomo, di hadapan peserta mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada para pemain tentang teknik bermain sepak bola yang benar.

Seperti teknik menggiring, menyundul, mengumpang, mengontrol bola hingga menghentikan laju pergerakan lawan dengan sledding. "Untuk menjadi pemain sepak bola yang andal harus mengusai teknik dasar," kata Supratomo saat ditemui di lokasi Jatim Fair yang digelar di Grand City Surabaya, Kamis (11/10).

Lebih lanjut Supratomo menjelaskan, pada usia muda pemain sepak bola tidak dituntut untuk selalu menang dalam pertandingan. "Dalam kurikulum internsional pesepak bola usia muda hanya dituntut untuk menguasai teknik, karena mereka berada di usia emas untuk belajar bermain sepak bola," katanya.

Agar pengetahuan peserta bisa bertambah, pihak Dispora menghadirkan nara sumber mantan pemain Persebaya dan nasional Yusuf Ekodono, Dosen Unesa Imam Syafii, MKes dan pemain nasional Fandi Utomo.

Ditemui di tempat yang sama, Imam Syafii mengatakan kegiatan ini diikuti oleh para pemain sepak bola dari SSB dari U12 hingga U15. Pada usia itu mereka dituntut untuk menguasai teknik sepak bola dengan benar agar bisa menjadi pemain profesional.

Namun ia mengakui saat ini masih ada beberapa kendala yang dihadapi para pemain, yakni harus memilih antara karir di sepak bola atau didunia pendidikan. "Saat U15 sepak bola harus balance dengan pendidikan, namun begitu menginjak usia 17 tahun para pemain harus memilih antara berkarir di sepak bola atau pendidikan. Tapi ada banyak pemain yang bisa menjalani keduanya," kata Imam Syafii.

Selain itu ia juga mengemukakan kalau kompetisi di U16 hingga U19 saat ini masih minim, padahal idealnya para pemain muda itu harus bertanding sebanyak 40 kali dalam setahun. Namun sebaliknya pada U14 banyak kompetisi baik tingkat regional maupun nasional.

"Itulah mengapa kita pemain Timnas U14 kita banyak memiliki prestasi, namun bengitu masuk U16 hingga U19 sulit berprestasi di level internasional karena minim kompetisi di dalam negeri," kata pria yang kini sudah memiliki tiga SSB itu.

Mantan pemain sepak bola Nasional dari Surabaya Yusuf Ekodono dengan adanya Coaching Clinic sangat bermanfaat bagi pemain SSB yaitu untuk menginggatkan kembali cara bermain sepak bola dengan baik dan benar, di mana mereka selama berlatih di SSB berlatih secara benar dan ada penyegaran cara bermain yang baik dan benar.

Fandi Eko Utomo mengatakan kehadiran saya di sini untuk sedikit berbagi pengalaman dengan adik-adik. Semoga dengan kaehadiran saya, mereka termotivasi dan semangat berlatih. Kuncinya harus total dalam berlatih. Bagi adik-adik yang sudah berprestasi, semoga prestasi ditingkatkan lagi," katanya.

150 pemain SSB ini terdiri dari SSB Indonesia Soccer Academy Sidoarjo, SSB Indonesia Soccer Academy Bangkalan, SSB Rungkut FC Surabaya, SSB Bina Yunior Surabaya, SSB Garuda Muda Surabaya dan SSB Fajar FC Surabaya.(her/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait