Sabtu, 20 April 2024

Ribuan Suku Tengger Ramaikan Festival Ogoh-Ogoh 1939 Saka

Diunggah pada : 27 Maret 2017 18:51:18 9

Jatim Newsroom- Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1939 Saka, Ribuan umat Hindu Suku Tengger Senin (27/3) siang, meramaikan Festival Ogoh-Ogoh yang digelar di Lapangan Telogosari Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan. Ketua Panitia, Widian Dharma Singgih, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Parisade Hindu Dharma Kabupaten Pasuruan di sela acara, mengatakan tahun ini ada 40 Ogoh-Ogoh yang dibuat umat Hindu Suku Tengger dan akan diarak keliling menuju masing-masing desa, yakni Desa Keduwung, Sedaeng, Wonokitri, Podokoyo, Ngadiwono, Mororejo, Kandangan, dan Ngadirejo untuk selanjutnya akan dibakar. "Ogoh-Ogoh itu simbul sifat buruk yang ada pada diri manusia, nantinya akan diarak keliling masing-masing desa dan dibakar untuk dimusnahkan," katanya.Dalam menyambut Hari Raya Nyepi, seluruh umat Hindu Suku Tengger melaksanakan ritual-ritual Hari Suci Nyepi (Yoga Samadhi) yang wajib dilaksanakan.Ritual itu adalah melaksanakan empat berata (catur berata), yakni amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak melakukan aktivitas kerja), amati lelanguan (tidak menikmati kesenangan, atau menghibur diri), amati lelungan (berpantangan bepergian). “Setelah Tahun Baru Saka, umat menyambut Hari Raya Ngembak Geni yaitu seluruh anggota keluarga saling keluar rumah dan saling meminta maaf serta tetangga dan kerabat. Ritual itu, sebagai bentuk introspeksi diri untuk mendekatkan diri dengan Sang Hyang Widi, sesama manusia dan lingkungan,” ungkapnya.Sebelumnya, warga menggelar rangkaian penyambutan dimulai dengan prosesi upacara. Di antaranya adalah upacara Melasti di Gunung Widodaren yang berada di sekitar area Gunung Bromo dan kemudian upacara di pura masing-masing. (hjr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait