Sabtu, 20 April 2024

Rawat Ratusan Pasien, RSUA Sementara Tak Terima Pasien Covid 19 Baru

Diunggah pada : 28 Mei 2020 19:25:20 22

Jatim Newsroom - Salah satu RS rujukan Covid 19 di Surabaya, Rumah Sakit Airlangga Surabaya (RSUA) saat ini masih merawat atau melayani lebih dari 100 pasien positif Covid 19. Dengan keterbatasan bed atau tempat tidur untuk isolasi pasien, RSUA pun untuk sementara waktu menutup layanan atau tidak menerima pasien Covid 19 baru.

"Penutupan layanan untuk RSUA ini untuk sementara waktu. Hal serupa juga dilakukan Institut Tropical Disease (ITD) Unair untuk pengujian sampel baru Covid 19 dan hanya akan menerima sampel baru Covid 19 dari RSUA saja," kata Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih melalui rilis diterima JNR, Kamis (28/5/2020).

Ia mengatakan, saat ini tercatat ada 100 lebih pasien yang sedang dalam perawatan di RSUA. Hal itu, kata dia, jumlahnya semakin hari terus bertambah. "Karena keterbatasan tempat tidur yang kami miliki, tentu kebijakan penutupan sementara kami ambil," ungkapnya.

Ia mengaku tak ingin memaksakan RSUA untuk tetap menerima pasien baru karena kapasitas tempat tidur tidak ada. "Hal ini (jika terima pasien baru) justru akan menimbulkan masalah baru. Tidak mungkin pasien akan dirawat seadanya atau bahkan kami taruh di IGD (Instalasi Gawat Darurat)," jelasnya.

Menurutnya, penutupan sementara ini merupakan ikhtiar RSUA untuk melakukan penataan internal dan penambahan fasilitas yang masih kurang. "Penutupan sementara ini murni karena keterbatasan tempat tidur. Meski, saat ini juga sedang dalam proses penambahan. Semua perlu waktu dan rancangan kami, dalam waktu dekat ada penambahan 100 tempat tidur," ungkapya.

Terkait penutupan layanan pengujian sampel Covid 19 di ITD Unair, ia berdalih karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. "Ke depan, kami tidak ingin adanya penumpukan sampel Covid 19 yang harus menunggu lama dalam peroses pengujiannya," ujarnya.

Usai penataan internal tersebut, Unair ingin sampel yang masuk pada hari itu bisa diproses dan hasilnya segera bisa diketahui. "Sekali lagi, tindakan dan kebijakan yang kami ambil ini, semua demi keselamatan dan kesehatan banyak pihak. Baik masyarakat maupun tenaga medis," pungkasnya. (afr/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait