Sabtu, 20 April 2024

Program Kerja TPAKD Dukung Jatim Setra Agrobis Nasional

Diunggah pada : 14 Desember 2017 17:43:51 1

Jatim Newsroom- Proram kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jawa timur Tahun 2017 difokuskan untuk mendukung  Jawa Timur sebagai sentra agrobisnis nasional. Melalui upaya pengembangan agro wisata dan agro industri yang merupakan perpaduan antara sektor agri kultur dengan sektor pariwisata dan industri.   

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional IV, Heru Cahyono yang sekaligus penyelenggara Rapat Pleno TPAKD 2017 di Hotel Bumi, Surabaya, Kamis (14/12) mengatakan,sasaran kinerja TPAKD adalah meningkatkan akses keuangan serta mendorong perekonomian daerah guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.

Dalam rangka mencapai tujuan sasaran, TPAKD Jawa Timur untuk mendorong peningkatan perekonomian daerah dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat telah disusun sasaran jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Sasaran jangka pendek meliputi peningkatan kredit sektor pertanian dan perikanan, pengembangan sektor ekonomi kreatif mikro painen untuk pertanian maupun perikanan.

Sasaran jangka menengah meliputi membantu akses percepatan pembiayaan UMKM, SKPD, lembaga jasa keuangan, melakukan pendampingan disegala sektor, penyediaan pendanaan produktif untuk UMKM dan sektor prioritas. Sasaran jang panjang adalah meliputi pemertaan kemampuan mengakses pembiayaan lembaga jasa keuangan, pembinaan dan pendampingan seluruh sektor UMKM, menggali potensi ekonomi yang belum berkembang dan peningkatan leterasi keuangan.

Sedangkan peta potensi dukungan industri jasa lembaga keuangan di Jawa Timur; dibidang penbankan sektor perbankan di Jawa Timur 1026 kantor terdiri dari 413 kantor bank umum dan BPR maupun BPRS 614 kantor. Jumlah layanan kantor perbankan di Jawa Timur tersebut 2,92 persen dari total kantor perbankan nasional sebanyak 35.078 kantor. Industri jasa keuangan non bank (IKNB) jumlah kantor jaringan IKMB di Jawa Timur sebanyak 1346 kantor yang terdiri dari kantor asuransi 442 kantor, modal pentura 143 kantor, pegadaian 81 kantor, perusahaan pembiayaan 592 kantor, perusahaan penjaminan 6 kantor, BPJS kesehatan 47 kantor, BPJS ketenaga kerjaan 17 kantor dan dana pensiun 13 kantor serta lembaga keuangan mikro 5 kantor.

Kemudian jumlah jaringan kantor emiten industri pasar modal Jawa Timur terdiri dari emiten 24 perusahaan, manager investasi 15 kantor, wakil perusahaan efek 422 kantor, akuntan publik 53 kantor, agen penjual reksa dana notaris 162 kantor dan perusahaan efek 89 kantor.

Total aset perbankan di Jawa Timur Rp 566 triliun atau 7,9 persen dari aset perbankan nasional dengan pertumbuhan sebesar 21,87 persen (year on year) jauh diatas pertumbuhan aset perbankan nasional 8,72 persen (year on year). Kondisi tersebut menunjukan pangsa total aset perbankan Jawa Timur mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya dengan pangsa 7,05 persen. Perusahaan daerah perbankan di Jawa Timur Rp 443 triliun atau 9,13 persen dari total kredit perbankan nasional. Sedangkan DPK sebesar Rp 521 triliun 9,58 persen total DPK nasional.  Sementara pertumbuhan kredit sebesar 7,75 persen (year on year) lebih rendah dibandingkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 12,87 persen (year on year). Sehingga Loan-To-Deposit Ratio (LTD) mengalami penurunan dari 89.06 persen menjadi 88,77 persen. Kondisi tersebut mencerminkan belum maksimalnya penyaluran kredit oleh sektor perbankan.

Rapat pleno ini membahas; sekilas sejarah TPAKD Jawa Timur, peta industri jasa keuangan, batjed keuangan, pelaksanaan program kerja TPAKD dan rencana program kerja TPAKD Jawa Timur pada 2018. Tujuan pembentukan TPAKD Jawa Timur untuk meningkatkan akses pembiayaan lembaga jasa keuangan kepada sektor produktif diantaranya UMKM dan mendorong lembaga jasa keuangan untuk menyediakan produk layanan keuangan sesuai dengan kondisi masyarakat atau potensi wilayah setempat. (ryo)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait