Kamis, 25 April 2024

Prof Nasih Paparkan Penelitian Stem Cell Unair ke Kepala Staf Kepresidenan

Diunggah pada : 12 Juli 2019 18:27:57 32

Jatim Newsroom, Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih SE., M.T., Ak., CMA., memaparkan penelitian stem cell kepada Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di Bina Graha . Di damping sejumlah jajaran pimpinan Unair lainnya, Prof Nasih menjelaskan tentang perkembangan, rencana pengembangan, dan hasil-hasil penelitian stem cell.

Turut hadir dalam agenda audiensi di Jakarta tersebut, Wakil Rektor I UNAIR Prof. dr., Djoko Santoso Ph.D., K-GH., FINASIM.; Wakil Rektor II Dr. Muhammad Madyan, SE., M.Si., M.Fin.; dan Sekretaris Unair Drs. Koko Srimulyo, M.Si. Termasuk dihadiri Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell (P3SC) Unair Dr. Purwati dr., Sp.PD.

Perlu diketahui, stem cell merupakan salah satu teknologi medis yang dikembangkan UNAIR sampai saat ini. Dalam pengembangannya, penelitian itu terwadahi dalam Stem Cell Research and Development Centre. Yakni, suatu pusat studi untuk pengembangan dan penelitian stem cell di bawah Unair.

Lembaga itu bertujuan menjadi pengampu (penyangga, penyokong, dan penopang), baik penelitian dasar maupun penelitian transisional, di bidang Stem Cell dan tissue engineering. Di dalam perjalanannya, Stem Cell Research and Development Centre berkolaborasi dengan cell and tissue bank RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Ke depan pengembangan lebih lanjut bakal diarahkan pada tansisional research untuk pelayanan berbasis penelitian yang sudah dikembangkan dengan legalitas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Saat peresmian laboratorium penelitian sel punca di Gedung Lembaga Penyakit Tropis Kampus C Unair Surabaya pada tahun sebelumnya, Dr. Purwati menyampaikan bahwa kini Unair tengah mengembangkan stem cell (sel punca) untuk antiaging (antipenuaan). Tepatnya bekerja sama dengan RSUD dr Soetomo. ”Untuk pengembangan bisnis, P3SC bermitra dengan BUMN PT Phapros Tbk,” sebutnya, Jumat (12/7).

Sementara itu, dalam pertemuan itu, Prof Nasih fokus menjelaskan pengembangan teknologi stem cell yang tengah dilakukan Unair. Pengembangan itu, lanjut Prof Nasih telah mengarah pada bentuk kerja sama dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Yakni, Biofarma.

Meski demikian, Prof. Nasih berharap adanya kans kerja sama yang lebih besar lagi ke depan. Khususnya atas dukungan dan sokongan penuh dari pemerintah.

”Banyak yang meragukan stem cell karena takut akan kegagalan dan menimbulkan korban jiwa. Padahal, hal tersebut kecil kemungkinannya. Ini tentunya harus didukung secara hukum agar masyarakat tidak ragu,” ujarnya.

Di sisi lain, menanggapi pemaparan Prof Nasih, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi serius perkembangan penelitian stem cell yang dilakukan Unair. Soal stigma negatif yang muncul itu, Moledoko berharap akademisi, terutama peneliti, mampu dan harus bisa mengatasi hal itu.

”Para akademisi harus bisa keluar dari stigma negatif yang bisa membuat mereka tidak yakin dengan teknologi tersebut,” tuturnya. (mad)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait