Kamis, 25 April 2024

Poltekbang Surabaya Terima 40 Calon Taruna Asal Papua

Diunggah pada : 9 November 2018 8:07:34 31

Jatim Newsroom - Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya kembali menerima dan melantik calon taruna sebanyak 40 orang asal Papua. Pelantikan ini ditandai sebagai penerimaan taruna/taruni baru untuk mengikuti program diploma III dan non diploma.
 
Mereka adalah peserta beasiswa yang diakomodir Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia. Sebanyak 40 Calon Taruna itu masuk dalam dua jurusan di Poltekbang, dan 24 orang masuk program Diploma III Lalu Lintas Udara. Sedangkan 16 orang masuk program Non Diploma Basic Teknik. 
 
Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Umiyatun Hayati Triastuti menyambut baik upaya pengembangan SDM terutama yang berbasis keterampilan siap pakai seperti ini.
 
“Kita perlu meningkatkan keterampilan yang ada untuk menunjang infrastruktur ketika sudah siap pakai, maka SDM juga siap. Kami bekerja sama dengan kementerian BUMN, salah satunya AirNav Indonesia,” kata Hayati, Kamis (8/11).
 
Pendidikan untuk menghasilkan SDM berkualitas ini, lanjut dia, sangat dibutuhkan untuk pemerataan pembangunan daerah-daerah strategis seperti Papua, NTT dan Maluku.
 
“Inisiatif dari AirNav ini bagus karena mereka jemput bola, memetakan apa saja kebutuhan dari SDM. Apalagi bandara di Indonesia yang jumlahnya di atas 250 dan di tahun 2019 juga ada tambahan bandara baru 15. Revitalisasi dan rehabilitasi 50 bandara maka memang harus diikuti dengan kualitas SDM di bidang navigasi,” ujarnya.
 
Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto menjelaskan adanya beasiswa khusus untuk SDM asal Papua ini sangat dibutuhkan untuk pengoperasionalan sejumlah bandara di wilayah setempat.
 
“Transportasi udara menjadi prioritas di Papua dan meteorologinya sangat menantang karena alamnya bergunung-gunung. Kami ingin memberdayakan generasi muda yang telah mengenal daerahnya sendiri untuk bertugas mengatur lalu lintas udara di wilayah setempat," papar Novie.
 
Dijelaskan, saat ini terdapat 109 titik penerbangan di Papua sehingga AirNav membutuhkan banyak sekali tenaga ahli untuk bertugas mengatur lalu lintas udara di wilayah provinsi paling timur Indonesia itu.  
 
Sebanyak 40 calon taruna asal Papua yang mengikuti program beasiswa di Politekbang ini begitu lulus akan langsung terikat kerja di AirNav Indonesia. “Harapan kami 40 putra-putri Papua yang kami didik di Politeknik Penerbangan Surabaya ini nantinya menjadi pioner penerbangan di tempat asalnya," imbuhnya. 
 
Novie menambahkan total beasiswa yang diberikan AirNav Indonesia kepada 40 calon taruna asal Papua selama di Poltekbang Surabaya sebesar Rp 7,7 miliar.
 
Direktur Poltekbang Surabaya, Setiyo mengatakan 40 calon taruna asal Papua itu akan belajar selama tiga tahun. Mereka akan belajar bersama dengan 288 taruna baru lainnya tahun akademik 2018/2019 yang diterima melalui program pola pembibitan, reguler dan mandiri.
 
“Pada 13 Oktober lalu, kami juga menerima sebanyak 48 taruna baru program beasiswa dari Pemerintah Kota Surabaya untuk angkatan tahun akademik 2018/2019," ujarnya.
 
Selain para taruna yang telah terikat dengan beasiswa, untuk yang masuk melalui program reguler, Setiyo menjamin 85 persen lulusan Politeknik Penerbangan Surabaya langsung terserap di berbagai lapangan kerja di tahun pertama kelulusannya.
 
“Karena kami sudah menjalin kerja sama dengan 34 bandara se- Indonesia, selain juga dengan berbagai maskapai dan AirNav Indonesia, sehingga ketika mereka membutuhkan tenaga kerja, lulusan kami langsung terserap," pungkas Setiyo.(afr/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait