Jatim Newsroom– Penyebarluasan informasi secara viral melalui media sosial (medsos) kerap berisi kabar yang tidak benar (hoax) dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu, Polda Jatim mengimbau pada masyarakat agar jangan mudah percaya dengan berbagai info yang viral di medsos.
“Banyak sekali kabar, mulai dari maraknya penculikan anak, termasuk di Jawa Timur. Ada juga info penculikan anak di Madura. Kabar itu sama sekali tidak benar,” jelas Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Rabu (22/3) kemarin.
Maraknya informasi viral lewat medsos menjadi merupakan bukti semakin masyarakat terprovokasi semakin terbentuk opini-opini yang seakan-akan menyatakan bahwa isu tersebut benar. Untuk itu, ia berharap masyarakat tidak mudah terpancing oleh isu-isu tersebut.
Ia meminta masyarakat harus tetap tenang dan tidak terprovokasi terkait isu penculikan anak yang kemudian hendak diambil organ dalamnya yang beredar luas di medsos. "Kapolda menegaskan bahwa isu yang tersebar di medsos itu hoax. Bahkan Kapolri pun turut angkat bicara," jelasnya.
Menanggapi isu penculikan yang memakan korban di Madura, dia menjelaskan, setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan, orang yang diduga akan melakukan penculikan adalah orang gila. Sedangkan satu lainnya adalah penjual meteran listrik.
"Sudah kita selidiki sampai ke keluarganya. Ini karena masyarakat terproteksi dengan sangat luar biasa terbentuk opininya," tuturnya.
Barung juga meminta media massa untuk berperan aktif dalam menyebarkan dan memberikan informasi yang benar serta menyejukkan bagi masyarakat.
Dia berharap, dengan pemberitaan media yang positif, masyarakat tidak akan mudah terprovokasi, tidak terpancing, serta tidak termakan isu hoax. "Karena inilah yang diinginkan oleh penyebar isu itu. Sehingga yang terjadi adalah keinginannya sudah terjadi, seperti main hakim sendiri yang ada di Madura," pungkasnya. (afr)
Tidak ada berita terkait