Jumat, 19 April 2024

PJB Dukung Pencanangan Gerakan Sejuta Pohon

Diunggah pada : 15 Agustus 2018 14:24:32 8

Jatim Newsroom - PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) Unit Pembangkitan Brantas berkolaborasi dengan Perum Jasa Tirta (PJT) 1 mencanangkan Gerakan Sejuta Pohon untuk periode 2018 – 2019.

GM PT PJB UP Brantas, Ardi Nugroho Rabu (15/8) mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga konservasi lingkungan hidup di hulu sungai sehingga keberlangsungan operasional PLTA bisa terjaga, mengurangi sedimentasi, juga mewujudkan lingkungan yang sejuk, sehat, dan asri.

Untuk mendukung gerakan ini, diadakan beberapa kegiatan, seperti kegiatan seminar, pembagian bibit, dan penanaman pohon yang dilakukan di berbagai tempat di Jawa Timur yang menjadi wilayah kerja PT PJB UP Brantas. Dalam kesempatan kali ini penanaman pohon dilakukan di DAS (Daerah Aliran Sungai) Kali Konto yang merupakan daerah hulu PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Selorejo, dimana kegiatan penanaman berlokasi di desa Pandesari, kecamatan Pujon,kabupaten Malang pada Selasa,kemarin, dengan jumlah penanaman di tahap pertama sebanyak 15.000 pohon terdiri dari 500 bibit Sukun, 500 Kluwih, 2000 Eucalyptus, 3500 Cengkeh, 4000 Suren, dan 4500 Nangka.

“Acara ini bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat serta menunjukkan kepedulian PT PJB UP Brantas beserta PJT 1 terhadap pelestarian lingkungan, sekaligus untuk mengenalkan isu-isu konservasi di Kabupaten Malang,” kata Ardi Nugroho.

Gerakan positif Gerakan Sejuta Pohon ini dilakukan dalam dua tahap, tahap satu di tahun 2018 direncanakan ditanam sekitar 650.000 pohon, sedangkan selebihnya akan ditanam di tahap dua tahun 2019.

Kampanye ini sejalan dengan visi dan misi PT PJB menjadi perusahaan pembangkitan yang  ramah lingkungan. Kegiatan yang dilakukan di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang ini dihadiri oleh GM PT PJB UP Brantas Ardi Nugroho, KDJA 1 PJT I,  Agung Nugroho, Kabid Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Eddy Suryoto, Kepala Dusun Jurangrejo Palil, mahasiswa Universitas Tribuana Tunggadewi, dan melibatkan masyarakat sekitar. (hjr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait