Rabu, 24 April 2024

Peternak Jepang Jadi Konsumen Kenaf Asal Jatim

Diunggah pada : 20 Agustus 2019 9:59:41 307

Jatim Newsroom- Permintaan Kenaf (Hibiscus cannabinus) asa Kabupaten Lamongan oleh peternak asal Jepang setiap tahunnya terus meningkat. Kenaf  merupakan salah satu jenis tanaman penghasil serat selain rosela dan yute. Umumnya bagian tanaman kenaf yang dimanfaatkan seratnya. Serat yang dihasilkan digunakan untuk bahan baku pembuatan karung goni, alas kandang, dan bahan baku industri.

Sesuai data Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya, eksportasi Kenaf 1 Januari – 9 Agustus 2019 sebanyak 3 kali, dengan volume 76 Ton dengan nilai lebih dari Rp 554 juta. Ekspor kenaf ke Jepang sendiri telah dilaksanakan sejak tahun 2010.

Kepala BBKP Surabaya, M. Musyaffak Fauzi, Selasa (20/8) mengatakan, sampai saat ini, Jepang merupakan importir utama kenaf sebagai bahan alas kandang ternak. Sebenanya kenaf bukan merupakan komoditas karantina hewan, namun karena peruntukannya sebagai alas kandang kuda maka Jepang mempersyaratkan untuk melampirkan Health Certificate / KH 17 dari Indonesia.

Sebagai bahan baku industri, kenaf dimanfaatkan untuk membuat fibre board, geo-textile, soil remediation, pulp dan kertas, tekstil, karpet, kerajinan tangan, dan sebagainya. Fibre board ini dapat digunakan untuk interior mobil seperti langit-langit, pintu, dashboard.

Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian melakukan Pelepasan Ekspor Sterilized Kenaf Core Dry ke Jepang di PT. Global Agrotek Nusantara (G.A.N), pada 9 Agustus 2019 di Lamongan.

Di Indonesia, PT. Global Agrotek Nusantara merupakan satu-satunya produsen kenaf yang telah diakui secara resmi oleh Jepang. Pelepasan ekspor 38 ton kenaf setara dengan Rp 277 dilakukan oleh Kepala BBKP Surabaya didampingi oleh Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Lamongan, dan Direktur PT. G.A.N. Ekspor tersebut merupakan kontainer ke 100 sejak tahun 2010. (jal)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait