Kamis, 25 April 2024

Peserta Diklat PIM III Pemprov Jatim Diharap Mampu Memimpin Secara Transormasional

Diunggah pada : 18 Juni 2019 17:51:03 11

Jatim Newsroom - Para peserta diklat Kepemimpinan khususnya tingkat III angkatan IX dan X diharapkan mempunyai gaya kepemimpinan transformasional. Ini artinya peserta dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang mengubah nilai personal dan konsep diri yang dipimpin, mengubah SDM ke tingkat yang lebih tinggi dan aspiratif, dan meningkatkan ekspektasi kinerja dari yang dipimpin.
 
            Demikian dikatakan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur, Indra S Ranuh, saat membuka Diklat  Kepemimpinan Tingkat III Angkatan IX Dan X Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 di Surabaya, Selasa (18/6).
 
            Lebih lanjut dikatakannya, pemerintah melalui lembaga diklat terus mendorong  semangat dan karya-karya inovatif. Di antaranya melalui proyek perubahan yang merupakan learning product dari diklat kepemimpinan.
 
“Demikian pula halnya dengan diklat kepemimpinan III ini.  Dalam diklat ini  para peserta difasilitasi untuk menjadi pemimpin-pemimpin perubahan yang mampu membuat inovasi,” katanya.
 
Dikatakannya, para peserta diklat ditugaskan untuk  menyusun dan sekaligus mengimplementasikan  proyek perubahan yang  substansinya bersumber dari lingkungan tempat kerja peserta, sehingga diharapkan kemanfaatan dan dampaknya langsung bisa dirasakan pasca diklat berakhir. 
 
“Dalam proses diklat ini, aspek leadership dapat berkembang manakala bapak/ibu peserta membentuk teamwork, memandu, mengarahkan dan mempengaruhi tim untuk mewujudkan proyek perubahan.  Sedangkan aspek transformasi dapat berkembang ketika dalam proses belajar dimunculkan berbagai gagasan, kreativitas dan inovasi untuk  serangkaian perubahan organisasi,” tambahnya.
 
Dikataknnya, saat ini bangsa Indonesia menghadapi era  revolusi industri 4.0 , yang ditandai dengan pertumbuhan digital economy, artificial intelligence, big data, serta komputerisasi di semua sektor ,membutuhkan Aparatur Sipil Negara ( ASN ) yang mampu mengikuti perkembangan zaman.
 
Perubahan ini juga merupakan tantangan bagi widyaiswara harus mampu beradaptasi dengan melakukan inovasi terhadap metode pembelajaran yang diberikan dan harus melakukan upgrade kemampuan khusunya dalam bahan ajar dan metode penyampaian materi pembelajaran.
 
Semua tantangan itu, inovasi menjadi kata kunci bagi  aparatur sipil negara dalam memberikan sumbangsih nyata terhadap pengelolaan pemerintahan yang berkinerja tinggi, pembangunan yang lebih berhasil guna serta pelayanan publik yang lebih prima. Inovasi juga merupakan kata kunci untuk meningkatkan daya saing, termasuk daya saing bangsa indonesia di kancah internasional.(ern/s)
 

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait