Sabtu, 20 April 2024

Perdagangan Antar Daerah Memacu Perekonomian Nasional

Diunggah pada : 22 November 2017 17:56:43 445

Jatim Newsroom- Perdagangan antar daerah antar provinsi Jawa Timur memiliki peran yang strategis bagi perekonomian daerah maupun nasional. Karena perdagangan antar daerah memperkuat pasar dalam negeri dari serangan pasar bebas.

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo saat menjadi narasumber Workshop Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) dalam rangka Kerjasama Pemanfaatan Produk Unggulan Daerah “Optimalisasi Kerjasama Perdagangan Antar Daerah” di Ballroom Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu (22/11) mengatakan, perdagangan dalam negeri ini harus terus didorong dalam pasar global, karena sebanyak 40 persen pasar atau captive market ASEAN berasal dari Indonesia.

Pakde Karwo sapaan lekat Gubernur Jawa Timur menjelaskan, kerjasama antar daerah akan terus ditingkatkan dan dioptimalkan karena kerjasaman perdagangan ini terbuka dan saling menguntungkan. Oleh sebab itu  melihat potensi perdagangan antar daerah tersebut saling menguntungkan, maka Jawa Timur mendirikan Kantor Perwakilan Dagang (KPD) di 26 Provinsi di Indonesia. Keberadaan KPD memperkuat logistik dan konektivitas antar daerah, termasuk meringankan biaya perdagangan antar daerah.

Menurutnya Pakde Karwo, KPD Jawa Timur juga juga berperan sebagai pemotong jalur distribusi yang terlalu panjang di Indonesia sehingga masyarakat bisa mendapatkan barang yang bagus dengan harga lebih murah. “Konektivitas antar daerah akan meringankan biaya perdagangan. KPD Jawa Timur berperan penting dalam memotong jalur distribusi yang terlalu panjang dari industri di tanah air,” Ujar Pakde Karwo di hadapan peserta Workshop APPSI dari berbagai daerah di Indonesia.

Lebih lanjut disampaikannya, melalui KPD tersebut, berbagai kegiatan bisa dilakukan. Diantaranya melalui promosi produk unggulan, temu bisnis dan  transaksi dagang,  support value chain komoditi dalam negeri,  business aggregator dan  market intelligent. Selain itu, Pemprov Jawa Timur juga memperkuat perdagangan melalui Pameran Terpadu dengan komoditi unggulan seperti fashion, kerajinan, kulit dan produk kulit, perhiasan, alas kaki, kosmetik, logam, kayu, dan aksesoris di beberapa wilayah.

Sementara kinerja perdagangan Jawa Timur sendiri tiap tahunnya mengalami peningkatan khususnya ekspor antar daerah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, tahun 2016 kinerja perdagangan Jatim surplus Rp 100,56 triliun. Untuk kinerja ekspor antar daerah dan luar negeri pada tahun 2016 mencapai Rp 808,69 triliun dan impor luar negeri dan antar daerah mencapai Rp 733,42 triliun.

Pakde Karwo menyampaikan, nilai tersebut ditunjang dengan posisi Jawa Timur yang cukup strategis dan diuntungkan dari segi geografi ekonomi, sehingga logistik dan connectivity menjadi lebih murah.

Pada acara tersebut juga diadakan misi dagang yang diikuti beberapa provinsi di Indonesia diantaranya; Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Gorontalo, Sulawesi tenggara, NTT, NTB, Bapi, Kalimantan Selatan, Sorong, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Dalam misi dagang telah membukukan transaksi Rp 1,390 triliun. Dalam misi dagang tersebut dijual produk rempah-pempah, agibis, perkebunan, perikanan, kerajinan, peternakan, garmen, mamin dan inakrap. (ryo)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait