Jumat, 29 Maret 2024

Penurunan Bendera Merah Putih Akhiri Rangkaian Peringatan HUT RI Ke-73

Diunggah pada : 18 Agustus 2018 5:10:19 8

Jatim Newsroom- Mengakhiri rangkaian peringatan HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI di Tingkat provinsi Jawa Timur dilakukan upacara penurunan Bendera Sang Merah Putih di Halaman Gedung Negara Grahadi, Jumat (17/8) petang.

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, tetap bertindak selaku Inspektur Upacara, dan menerima  duplikat Bendera Merah Putih yang diturunkan oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) setelah seharian berkibar di halaman Gedung Negara Grahadi. Bendera ini selanjutnya disimpan dan akan dikibarkan kembali pada peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tahun depan.

Selain peringatan penurunan bendera merah putih, juga ada rangkaian acara hiburan menjelang dilaksanakannya upacara penurunan bendera sehingga membawa kemeriahan tersendiri, namun tetap tidak mengurangi suasana yang sakral dan khidmat. 

Dramatari kolosal, serta tampilan merdu paduan suara dari siswa-siswi SMA gabungan mengundang decak kagum masyarakat yang memadati area depan depan Gedung Negara Grahadi sejak siang hari.

Tepat pukul 16.00, acara dimulai, dan sebagai pertunjukan acara pertama adalah pagelaran drama tari kolosal yang dipersembahkan oleh Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya dengan tema Tri Bhuwana Wijaya Tunggadewi Senopati Majapahit yang menampilkan nilai sejarah perjuangan bangsa. Drama tari ini menceritakan kisah Tri Bhuwana Wijaya Tunggadewi Senopati Majapahit 5 yang berhasil memakmurkan tlatah Majapahit. 

Kemakmuran Kerjaaan Majapahit ini tak lepas dari kolaborasi yang apik antara Tri Bhuwana dengan dibantu oleh Aria Wiraraja dari Madura, dan senopati Nambi, serta Raden Wijaya. Kerjasama keempatnya berhasil menciptakan sistem perdagangan yang sangat kuat, dan ditempa dengan teknologi maritim, sehingga menjadikan Kerajaan Majapahit semakin dikenal oleh dunia. 

Namun sayangnya, pada akhir pemerintahannya terjadi huru hara, hal itu berlangsung sampai tewasnya Jayanegara pengganti Raden Wijaya. Dan tiba saatnya Tribhuwana Wijaya Tunggadewi Putri Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja perempuan pertama di Mojopahit dan berani mengambil resiko sebagai panglima perang untuk mengatasi pemberontakan demi mewujudkan cita cita nusantara.

Penampil terakhir di acara Penurunan Bendera adalah Kelompok Paduan Suara yang beranggotakan seribu siswa-siswi gabungan SMA se-Jatim. Diantaranya SMA Taruna Angkasa Madiun, SMAN 1 Pasuruan, SMA 1 Sooko Mojokerto, SMANU 1 Gresik, SMAN 1 Kamal, SMAN 1 Sidoarjo, MAN Sidoarjo, SMAN 2 Surabaya, SMAN 3 Surabaya, SMAN 14 Surabaya, SMAN 21 Surabaya, SMA Khodijah Surabaya, SMA Muhammadiyah 4 Surabaya, SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, dan SMAK St. Louis Surabaya. Mereka mengalunkan tiga buah lagu yaitu Duo Jatim Duo Sunda, Bendera, dan Marilah Kemari. 

Dalam kesempatan ini juga Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menyerahkan penghargaan secara simbolis kepada para pemenang Lomba Karya Tulis Ilmiah, Kegiatan Konservasi dan Wisata Alam Tahun 2018, Kader Pemberdayaan, Masyarakat Berprestasi Prov. Jatim Tahun 2018, Lomba Pengelolaan Pasar Desa Prov. Jatim Tahun 2018, serta Lomba Desa dan Kelurahan Prov. Jatim Tahun 2018.

Rangkaian upacara Peringatan HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ditutup dengan Penurunan sang merah putih oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) yang beranggotakan 74 pelajar SMA putra dan putri berprestasi di Jatim. Terdiri dari tiga kelompok, yaitu kelompok 17, 8, dan 45. 

Adapun upacara penurunan bendera ini melibatkan berbagai pasukan dari lintas instansi. Yakni 1 unit Korsik Pemprov Jatim, masing-masing 1 Peleton pasukan TNI AD, TNI AL, TNI AU, Disperindag Prov. Jatim, Dispora Prov. Jatim, Kominfo Prov. Jatim, Dinas Kehutanan Jatim, dan 2 peleton Ormas Kepemudaan dari.(ris/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait