Kamis, 25 April 2024

Pengembangan SDM Melalui Pendidikan Vokasi Dapat Tingkatkan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja

Diunggah pada : 26 Februari 2021 20:10:34 236

Jatim Newsroom - Pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi baik upskilling maupun reskilling dapat meningkatkan kemampuan keterampilan/kompetensi dan produktivitas tenaga kerja. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo saat membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi di UPT BLK Mojokerto, Jumat (26/22021)
 
Himawan menambahkan, dengan pendidikan vokasi tersebut, diharapkan nantinya  SDM siap berkompetisi memasuki dunia kerja, karena akhir dari semua ini adalah bagaimana nantinya setelah selesai mengikuti pelatihan dapat bekerja baik disektor formal maupun informal
 
"Seperti kita ketahui bersama permasalahan sekarang adalah tidak seimbangnya antara supply dan demand, apalagi ditambah kondisi pandemi yang kita tidak tahu kapan berakhirnya. Ini menambah sektor tenaga kerja dampaknya sangat dirasakan luar biasa," kata Himawan.  
 
UPT BLK Mojokerto merupakan unit pelaksana teknis bidang pelatihan yang melaksanakan vocational training untuk menjawab tantangan yang ada. Melalui program link and match antara dunia pelatihan dengan kebutuhan industri. Hal ini untuk memastikan agar kompetensi yang dimiliki SDM Jatim sudah sesuai dengan kebutuhan industri berbasis teknologi digital, seperti halnya revolusi industri 4.0. 
 
"Pada era revolusi industri 4,0 ini kita harus pintar-pintar, karena banyak pekerjaan yang akan hilang, tapi juga akan tumbuh pekerjaan-pekerjaan baru. 
Selain itu saat ini kita sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang memberlakukan arus bebas antar negara di kawasan asean, termasuk dalam konteks pasar tenaga kerja terampil," jelas Himawan. 
 
Secara positif, berlakunya MEA berarti memperluas pasar bagi produk dan jasa Indonesia, juga membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja terampil Indonesia. 
Namun jika tidak siap mengantisipasi, peluang yang ada berubah menjadi kerugian. Berbagai dampak negatif akan dirasakan, seperti masuknya tenaga kerja terampil luar negeri yang bersaing dengan tenaga kerja lokal, serta migrasi tenaga kerja terampil berkualitas dari Indonesia ke luar negeri. Kondisi ini amat memprihatinkan, apalagi jika Indonesia khususnya Jawa Timur belum mempersiapkan tenaga kerja dengan skill dan kompetensi yang memadai untuk mampu bersaing dengan pekerja dari daerah lain maupun negara lain.
 
Penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Pelatihan ini menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja. 
Perlu diketahui bahwa didunia kerja disamping memiliki kompetensi yang tidak kalah penting adalah shofskill yaitu terkait attitude, behavior, sikap, dan lain sebagainya. 
 
Sementara itu Kepala UPT BLK Mojoerto Isman Widodo mengatakan, Pelatihan Kerja yang diselenggarakan oleh UPT Balai Latihan Kerja Mojokerto kali ini bersifat Institusional dimana pelaksanaan pelatihan dilaksanakan di UPT Balai Latihan kerja Mojokerto.
Adapun maksud pelaksanaan kegiatan pelatihan kerja ini adalah Memberikan pelatihan yang bersifat Up skilling dan reskilling bagi calon tenaga kerja baik yang berasal dari korban PHK maupun calon tenaga kerja yang baru lulus sekolah dan membentuk calon tenaga kerja yang kompeten dibidangnya serta menjaga kualitas SDM tenaga kerja tetap kompetitif di masa pandemic Covid 19.
 
Sedangkan Tujuan Program pelatihan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja kompeten yang saat ini dibutuhkan sehingga program pelatihan ini dapat mengurangi pengangguran, dan dapat menciptakan lapangan kerja baru yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya.
 
Jumlah pendaftar untuk 7 kejuruan sebanyak 222 orang untuk mengikuti Seleksi yang diselenggarakan di UPT BNL. Asal peserta yang mengikuti pelatihan adalah pencari kerja, masyarakat umum se Kabupaten dan Kota Mojokerto dan sebagian adalah korban Pemutusan Hubungan Kerja sebanyak 70 persen. Sedangkan jumlah peserta yang diterima sebanyak 112 0rang.
Jumlah pelatihan sebanya 7 yaitu Pelatihan Pemasangan Listrik Bangunan Sederhana sebanyak 16 Org;, Pelatihan Pembuatan Pakaian Jadi sebanyak 16 Org; Pelatihan Practical Office Advance sebanyak 16 Orang, Pelatihan Teknisi Akuntansi Junior sebanyak 16 Org; Pelatihan Furniture Kayu sebanyak 16 Orang; Pelatihan Pemeliharaan Kendaraan Ringan Sistem Konvensional  sebanyak 16 Orang; dan Pelatihan Plat Welder Pengelasan SMAW Posisi 3 G sebanyak 16 Orang (her/n)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait