Rabu, 24 April 2024

Pelaksanaan ORI Difteri di Jatim Ditargetkan Mencapai 10 Juta Anak

Diunggah pada : 17 Januari 2018 13:49:43 7
thumb

Jatim Newsroom – Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo menargetkan pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) di Jawa Timur dapat mencapai 10.717.765 anak. Artinya, masyarakat yang memiliki anak usia 1-19 tahun diminta agar mengikuti imunisasi.

“Seluruh anak di Jawa Timur harus diimunisasi, baik di daerah yang ditemukan kasus difteri maupun tidak ada. Seperti di Lamongan tidak ada kasus difteri, tapi ada anak usia 1-19 sebanyak 300 anak, tetap dilakukan imunisasi,” kata Pakde Karwo saat memimpin Rapat Koordinasi Pemantapan ORI Difteri Se Jawa Timur bersama Sekjen Kemenkes, Untung Suseno, Rabu (17/1) di Kantor Dinkes Jatim.

Rencananya, ORI Difteri dilakukan sebanyak tiga putaran yaitu periode Februari-Maret, April-Mei dan Oktober-November. Pakde Karwo berharap masyarakat semakin sadar pentingnya mengikuti imunisasi sebagai upaya pencegahan dan menangkal virus penyakit.

Penanganan difteri, sambung Pakde, tidak bisa ditangani hanya oleh Kemenkes dan Pemerintah Provinsi (Pemprov). Peran  Pemerintah Kabupaten/Kota sangat dibutuhkan karena lebih menguasai kultur dan kondisi psikologis masyarakat di daerahnya masing-masing.

“Selama 2017, ditemukan sebanyak 460 kasus difteri, dari jumlah tersebut sebanyak 16 orang meninggal dunia. Di tingkat nasional, sebanyak 48 persen kasus difteri berasal dari Jatim. Jadi memang dalam posisi KLB (Kejadian Luar Biasa, red),” ujar gubernur.

Seperti diketahui, ORI adalah suatu kegiatan imunisasi secara massal sebagai upaya memutuskan transmisi penularan penyakit difteri pada anak usia 1 tahun sampai dengan 19 tahun yang tinggal di daerah KLB tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.

ORI akan dilaksanakan sebanyak tiga putaran, dengan interval  0-1-6 bulan. ORI akan memberikan vaksin dengan ketentuan DPT-HB-Hib bagi usia 1 tahun sampai 5 thn, DT  usia 5 tahun sampai 7 tahun, serta TD usia 7 tahun  sampai 19 tahun. (luk/UPN/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait