Selasa, 23 April 2024

Pasien Sembuh Dari Covid -19 di Jatim 30 Orang

Diunggah pada : 4 April 2020 21:51:25 2

Jatim Newsroom - Update data penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di Jatim mencatat jumlah pasien sembuh mencapai 30 orang.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, nyampaikan per hari ini Sabtu 4 April 2020, sebanyak 30 orang di Jatim sembuh dari virus covid-19. "Hari ini yang sembuh bertambah 2 orang, sebelumnya 28 orang.

Khofifah mengatakan, 30 orang tersebut tersebar di 5 rumah sakit di seluruh Jawa Timur, dengan rincian 3 dari RSU Saiful Anwar Malang, 17 dari Surabaya baik di RSUD dr Soetomo Surabaya dan RSUA Surabaya, 2 dari Kabupaten Blitar dan 8 dari Kabupaten Magetan.

Menurut Khofifah, dengan sudah adanya 30 orang yang sembuh, hal itu menghidupkan asa para pasien lainnya yang sedang dirawat di seluruh 75 rumah sakit rujukan di Jawa Timur.

"Kalau yang sembuh pakai persenan, 19,74 persen dari 100 persen kasus, berhasil keluar dari virus ini. Ini meningkatkan harapan kita semua. Bahwa virus ini bisa kita lawan," kata Khofifah, saat melakukan konferensi pers persebaran data covid-19 di Gedung Negara Grahadi, Sabtu 4 April 2020.

Meski sudah ada pasien yang sembuh, gubernur tetapi mengimbau seluruh  masyarakat, tetap melakukan imbauan protokol kesehatan dari pemerintah. Baik pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. Sehingga, penyebaran covid-19 bisa ditekan.

"Jangan mengundang atau bahkan datang ke keramaian dulu ya kawan-kawan. Jangan melakukan suasana yang menjadikan panik orang lain. Tolong, penyebaran Covid-19 ini jangan pernah dianggap sepele. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita harus berlapis," imbuhnya.

Sebelumnya, kenaikan kembali terjadi di lini Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Berdasarkan data tracing yang sudah dilakukan Pemprov, per hari ini ada 780 PDP dan 10116 ODP serta 

152 kasus positif.

Gubernur menuturkan, naiknya angka PDP dan ODP merupakan hasil tracing yang dilakukan Pemprov sejak awal.

"Ini adalah hasil tracing yang kami lakukan. Ini diperlukan, untuk mengetahui bagaimana penyebaran covid-19 di Jatim. Selain itu, juga bisa sebagai data untuk mencegah penyebaran covid-19 sejak dini," imbuhnya.(hjr/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait