Sabtu, 20 April 2024

Parade Senja Momentum Generasi Perkokoh Patrian NKRI

Diunggah pada : 18 Mei 2019 15:03:28 18

Jatim Newsroom - Parade Surya Senja (PSS) yang digelar setiap tanggal 17 sore di halaman Gedung Negara Grahadi Kota Surabaya menjadi kesempatan emas untuk memperkokoh ikatan simpul kebangsaan bagi lintas generasi dari pelajar TK sampai mahasiswa Perguruan Tinggi hingga anak bangsa lainnya.

Momentum ini diawali dari kegiatan Unjuk Gelar Atraksi Drumband (DB) dan Seni Tari-Budaya serta aksi lain, hingga pelaksanaan Upacara Penurunan Bendera Merah Putih, sang saka dwiwarna yang telah berkibar seharian di tiangnya setinggi 17 meter tepat simitris di tengah pelataran gedung cagar budaya ini.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Ardo Sahak yang bertindak selaku Inspektur Upacara menguraikan prosesi hingga memberikan apresiasi kepada para pelajar dan mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam unjuk gelar sampai pelaksanaan upacara penurunan bendera.

Penghargaan yang pantas disematkan kepada pelajar yang tampil mengisi unjuk gelar,  DB. TK. Aisyiyah  Bustanul Athfal I Sidoarjo, DB. Gita Brahma Kencana SDN. Bratang Jaya Surabaya, Seni Tari Kreasi dari Sanggar Tari Makan Ati dari Pamekasan dan Atraksi Simulasi Pertolongan Penanganan Kecelakaan Lalulintas dari PMI Kota Surabaya.

Menurutnya, para pelajar tersebut telah memberikan kemampuannya penuh semangat untuk bisa tampil dalam PSS di Grahadi ini. "Saya mengapresiasi kepada para pelajar, penari hingga anggota PMI yang tampil penuh semangat dan menarik, luar biasa dan bisa menginspirasi yang hadir, lalu mereka juga mengikuti upacara penurunan bendera yang merupakan sarana memupuk semangat nasionalisme terutama bagi generasi muda" terang Ardo, di Grahadi Jumat (17/05) sore.

Pejabat Eselon II kelahiran Sumatera Selatan ini menambahkan senyampang bulan Mei, menyambut Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2019 maka ini adalah momentum untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan.

NKRI ini merupakan keputusan para pendiri bangsa didasarkan atas prinsip Bhinneka Tunggal Ika dari beragam ras suku bangsa yang tersebar di pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke. NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, harus dijaga sampai akhir hayatnya. Memperingati Hari Kebangkitan Nasional dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan juga sekaligus merajut kembali tenunan bangsa yang terkoyak saat pesta demokrasi pemilu yang lalu, namun ini masih wajar dalam alam demokrasi yang terpenting bisa segera bersatu kembali dalam bingkai NKRI. " Fenomena yang wajar, ada riak-riak dinamika bangsa saat Pilpres dan Pileg, namun tetap mengutamakan persatuan dan kesatuan sebagai sebuah bangsa" urainya.

Sementara itu Letnan Kolonel Nur Chamid dari Disminpers. Armada II TNI. AL., Perwira Menengah TNI yang duduk bersama dengan Irup.saat menyaksikan unjuk gelar atraksi PSS., menambahkan memperingati Hari Kebangkitan Nasional itu selain masyarakat mengenang namun lebih dari itu yaitu tetap menjaga persatuan dan kesatuan bagi seluruh rakyat Indonesia. Contoh nyata tidak mudah termakan berita hoaks. "Besok tanggal 20 Mei adalah Hari Kebangkitan Nasional, masyarakat harus mengenang selain itu atas kondisi saat ini yang ada harus telah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dengan tidak mudah percaya berita hoaks" pungkasnya. (pno/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait