Rabu, 24 April 2024

Pangdam Dukung Pembangunan Taman Perdamaian Dunia Soerjo Modjopahit

Diunggah pada : 20 Maret 2018 17:25:39 20

Jatim Newsroom –Rencana pembangunan Taman Perdamaian Dunia Soerjo Modjopahit (TPDSM) yang digagas salah satu putra Pahlawan Nasional Bung Tomo, Bambang Sulistomo diapresiasi oleh Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman. Pembangunan TPDSM merupakan gagasan Hj Sulistiana yang merupakan istri Bung Tomo yang akan dipusatkan di Desa Pakis, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

“Berbagai aspek di Makodam saat ini juga memiliki kesamaan dengan aspek yang menjadi pedoman kerajaan Majapahit. Slogan untuk terus berbuat yang terbaik kepada rakyat, tetap kami pegang teguh selama mengemban tugas sebagai prajurit,” jelas Pangdam, Selasa (20/3).

Alumnus Akmil tahun 1988 ini juga menginstruksikan jajaran di wilayah teritorialnya untuk ikut berperan dalam rencana pembangunan tersebut. “Kita akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan masing-masing Komandan Satuan mengenai pembahasan perencanaan pembangunan itu,” katanya.

Sementara itu, Bambang Sulistomo menjelaskan, pembangunan TPDSM tersebut untuk mengenang jasa para leluhur yang diimplementasikan melalui pengenalan situs-situs bersejarah yang sering ditemukan. “Jawa Timur, merupakan salah satu wilayah yang terkenal dengan destinasi maupun lokasi-lokasi bersejarah pada masa kerajaan. Tak hanya kerajaan Singasari, wilayah ini juga merupakan salah satu markas terbesar kerajaan Majapahit kala itu,” ungkapnya.

Menurutnya, pengenalan sejarah kepada masyarakat dinilai penting untuk dilakukan. Selain menghormati jasa-jasa pendahulu, pengenalan sejarah tersebut juga memiliki dampak yang sangat bagus bagi para generasi penerus bangsa. “Kami berencana Taman Perdamaian Dunia Soerjo Modjopahit ini sebagai pusat penelitian, pengkajian, sekaligus pelestarian nilai-nilai luhur warisan budaya Majapahit, yang kala itu menghiasi nusantara selama hampir dua abad lamanya,” ungkap Bambang.

Selain sebagai pusat pengkajian dan penelitian, Bambang menuturkan, perencanaan pembangunan warisan leluhur tersebut, dapat dijadikan suatu common denominator menguatnya kembali semangat persatuan bangsa Indonesia. “Diharapkan, pembangunan ini nantinya juga sebagai simbol eratnya rasa persaudaraan bangsa-bangsa di dunia,” ujarnya. (afr/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait