Kamis, 25 April 2024

Pandemi Covid-19, Gubernur Minta Bupati dan Walikota Maksimalkan Pemulihan Ekonomi

Diunggah pada : 28 Juli 2020 6:11:15 14

Jatim Newsroom- Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meminta pemerintah kabupaten/kota memaksimalkan pemulihan ekonomi guna mendorong percepatan penanganan Covid-19.

Demikian disampaikan dalam Rapat Koordinasi Penyerapan Anggaran dan Pemulihan Ekonomi Tahun 2020 pada Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota se- Jawa Timur, bertempat di Dyandra convention center, Senin (27/7).

"Ini yang kita inginkan, bahwa gerakan pemulihan ekonomi sudah bisa dimaksimalkan oleh masing-masing daerah sesuai dengan kondisinya," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, ada lima kabupaten dan kota di Jatim yang persentase realisasi belanjanya terbesar, yakni Kabupaten Madiun sebesar 46,31 persen, Pacitan 46,22 persen, Situbondo 45,73 persen, Bondowoso 45,16 persen dan Ponorogo 44,61 persen.

Sementara untuk lima daerah terkecil persentase belanja diantaranya, Sumenep 20,35 persen, Bojonegoro 22,35 persen, Kota Kediri 27,23 persen, Kabupaten Kediri 29,11 persen dan Nganjuk 30,60 persen. "Mohon kita saling menguatkan antar daerah," harapnya.

Rakor yang dihadiri seluruh Bupati Walikota, serta Sekda dan Inspektorat masing masing kabupaten dan kota ini, sekaligus menjadi penyemangat bersama. Agar pertumbuhan ekonomi mampu terdorong lebih progresif.

"Maka memang realisasi dan penyerapan anggaran itu harus dimaksimalkan. Kemarin juga mungkin karena pandemi ini lumayan berdampak, kemudian kehati-hatian, kekhawatiran, sehingga mereka menahan realisasi anggaran itu," terangnya.

Khofifah menuturkan, sebagaimana pesan Presiden pada pertemuan 15 Juli 2020 lalu, salah satunya adalah keseimbangan antara pengendalian covid dan pemulihan ekonomi harus dalam satu keberseiringan. Dan diminta untuk segera disosialisasikan dengan Kab/Kota.

Melalui Rakor ini, lanjut Khofifah, bagaimana para Bupati maupun Walikota ini bisa berseiring, seirama. Menurut Khofifah, frekuensinya harus sama, karena ada daerah yang zona kuning, ada zona orenz dan ada yang masih zona merah.

Kemudian kaitan dengan permodalan, Khofifah mengungkapkan, ada beberapa sektor yang kecil dampaknya akibat Covid-19, yaitu peternakan, perikanan, dan pertanian. Kemudian terakhir produk tekstil turut terdampak tapi berangsur sudah pulih.

"Nah ini harus diidentifikasi lebih detail. Kenapa juga kita mengundang Kanwil BI, kenapa kita juga mengundang Kanreg OJK, tentu harapannya selain realisasi anggaran yang kita harapkan bisa dimaksimalkan dengan pendampingan," imbuhnya.

Pendampingan tersebut, antara lain dari Kejati (Kejaksaan Tinggi) jika tingkat Provinsi, kemudian ada BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), kemudian juga dari Polda. Sedangkan Kabupaten Kota, dengan Kejari (Kejaksaan Negeri), dengan Polres.

Sebagai informasi, situasi Covid-19 di Jatim hingga tanggal 26 Juli pukul 16.00 kumulatif konfirmasi 20.538, dalam perawatan 6.632 (32,27 persen), konfirmasi sembuh 12.318 (60 persen) dan konfirmasi meninggal 1.589 (7,73 persen). (ern)


 

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait