Jatim Newsroom – Pada 2018 realisasi investasi di Jawa Timur mencapai Rp 154 triliun. Dari jumlah tersebut realisasi investasi fasilitas sebesar Rp 40 triliun dan untuk investasi non fasilitas seperti koprasi dan UKM mencapai Rp 90 triliun ditambah dengan yang lainnya total mencapai Rp 154 triliun.
Kapala DPMPTSP, Aris Mukiyono, saat ditanya media usai Mendapingi Gubernur Jawa Timur mengunjungi PTSP di Jl Pahlawan, Surabaya, Kamis (14/3) mengatakan, sementara untuk tahun 2019 diharapkan investasi di Jawa Timur ada kenaikan sekitar 10 persen dari realisasi investasi 2018.
Untuk meningkatkan investasi, kata Aris, dirinya akan menggandeng para Stakeholder, karena investasi tersebut tidak bisa dilakukan oleh PTSP sendiri. Oleh karena itu harus menggadeng komonitas seperti Kadin, HIPMI dan asosiasi serta komunitas lainnya. “Kalau investasi dilakukan PTSP sendiri akan berjalan terseok-seok,” tuturnya.
Menurut Aris pada 2018 investor yang menanamkan modal dan berinvestasi di Jawa Timur komposisinya untuk Penamanan Modal Asing (PMA) sebesar 20 persen dan 80 persen didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Negara-negara (PMA) yang paling banyak investasi di Jawa Timur adalah didominasi Singapura disusul, Korea Selatan, Jepang, RRC dan beberapa negara di Eropa dan Asia.
Pada 2019 ini daerah-daerah di Jawa Timur yang ditawarkan untuk investor adalah di kawasan Madura karena sudah ada Jembatan Suramadu, kawasan industri lainnya seperti kawasan wisata di Pasir Putih Banyuwangi. Kawasan tersebut diluar gerbang kertasusila seperti di Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik dan Jombang
Sementara PTSP untuk pelayanan meliputi sektor pendudikan, sektor ketenagakerjaan, peternakan dan Energi Sumber Daya Alam dan Gelologi (ESDMG), air tanah, perhubungan, Koprasi UKM dan PU Cipta Karya. (ryo/s) Foto Sug