Kamis, 25 April 2024

OJK : Triwulan III-2019, Kinerja Perbankan Jatim Tumbuh Positif

Diunggah pada : 13 Oktober 2019 15:57:07 17

Jatim Newsroom – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur merilis bahwa memasuki triwulan III- tahun 2019 kinerja perbankan di Jawa Timur alami pertumbuhan yang sangat positif, dibanding periode yang sama tahun 2018.

Otoritas Jasa Keuangan Regional 4 Jawa Timur mencatat, Industri Jasa Keuangan di Jawa Timur sampai dengan triwulan III - 2019 menunjukan kinerja yang positif, sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.

Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Heru Cahyono mengatakan, total aset 403 Bank yang beroperasi di Jawa Timur meningkat sebesar 8,40%, dan dana yang dihimpun meningkat 8,78%, serta penyaluran kredit meningkat 6,90%. “Meningkatnya ekonomi Jawa Timur memacu kinerja perbankan yang tumbuh positif, sampai triwulan III- tahun ini.” Ujar Kepala OJK regional 4 Jawa Timur disela Cangkrukan Media-OJK KR4 Jawa Timur di Hotel Novotel Solo, Sabtu (12/10).

Dijelaskan Heru, indikator tumbuhnya kinerja perbankan Jatim terlihat dari pertumbuhan aset bank, dimana aset perbankan di Jatim saat ini mencapai Rp 626,1 triliun, tumbuh 8,40% year on year (yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 550,0 triliun. Sedangkan itu, intermediasi perbankan cukup baik dengan LDR sebesar 84,59% dengan NPL yang masih terjaga sebesar 3,75%.

Menurut Heru Cahyono, untuk pasar modal Jawa Timur juga menunjukkan kinerja positif yang tercermin pada peningkatan jumlah investor saham sebesar 58,75%, yang lebih tinggi dibandingkan dengan nasional sebesar 52,66%. Jumlah investor saham di Jawa Timur sebesar 13,40% dari total investor saham secara nasional.

Ditambahkan Heru Cahyono, kinerja yang baik juga ditunjukkan oleh Industri Keuangan Non Bank di Jawa Timur, dengan pertumbuhan Pendapatan Premi Asuransi sebesar 2,69% dan pertumbuhan Piutang Perusahaan Pembiayaan sebesar 6,88% dengan NPF yang terjaga dengan baik sebesar1,86%. “Disamping itu perkembangan Dana Pensiun juga baik yang tercermin dari pertumbuhan asset bersih, dan investasi masing-masing sebesar 11,7% dan 11%.” Pungkasnya (ryo/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait