Kamis, 25 April 2024

Manfaatkan Teknologi Ozon untuk Terapi Antimikroba dan Dekontaminasi Bahan Obat

Diunggah pada : 10 Oktober 2019 5:44:42 70

 

Jatim Newsroom– Ozon diproduksi melalui teknologi plasma dengan bahan baku udara maupun oksigen. Pemanfaatan ozon padadosis yang tepat akan menjadikan ozon sebagai antioksidan alami, namun pada konsentrasi tinggi ozon justru dapat menjadi racun bagi beberapa organisme hidup.Ozon (O3) adalah molekul yang terdiri atas tiga atom oksigen yang tidak stabil.

 

Tidak seperti oksidator umumya, ozon merupakan zat pengoksidasi yang sangat kuat (powerful oxidizing agent) yang juga dapat sebagai non-chemical desinfectant. Ciri-ciri dan spesifikasi ozon yaitu tidak beracun (non-toxic) dalam konsentrasi rendah, ramah lingkungan, relatif tidak berbahaya, dan hampir serupa dengan oksigen.

 

Ozon mampu membunuh mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan jamur. Aplikasi teknologi ozon pada penanganan hasil pertanian mampu meluruhkan kontaminasi pestisida, bakteri, dan logam berat yang menempel pada permukaan kulit sayuran dan buah-buahan, sehingga aman dikonsumsi bagi kesehatan manusia.

 

Prof. Dr. Muhammad Nur, DEA dari Universitas Diponegoro (UNDIP) telah membuat dan mengaplikasikan produk inovasi berbasis teknologi plasma untuk pangan dan lingkungan. Aplikasi dari teknologi itukemudian dikembangkan oleh Dr. Suryani Dyah Astuti, M.Si., dari Departemen Fisika di Universitas Airlangga bersama tim dari ITS dan Farmasi UNAIR(Nike Grevika, Putri S Puspita dan Derian Faridsa) memanfaatkan ozon untuk meningkatkan efektivitas terapi fotodinamik dan dekontaminasisimplisia (bahan alami yang digunakan sebagai obat).

 

“Teknologi plasma merupakan produk inovasi dari UNDIP yang telah dimanfaatkan untuk pengawetan produk pertanian hortikultura. Plasma merupakan gas yang terionisasi dalam lucutan listrik atau dapat didefinisikan sebagai percampuran dari elektron, radikal, ion positif, dan negatif. Salah satu produknya adalah ozon,” jelasnya.

 

“Pada tahun 2018 kami mengadakan kunjungan ke teaching industry teknologi plasma di UNDIP. Hasil diskusi dengan Pak Nur memberikan ide untuk memanfaatkan ozon hasil teknologi plasma untuk meningkatkan efektivitas metode photodynamictherapy(PDT). Aplikasi metode PDT merupakan salah satu contoh terapi yang digunakan pada bidang kesehatan yaitu menyembuhkan luka karena infeksi mikroba. Selain itu, ozon juga dapat digunakan untuk reduksi biofilm, sterilisasi dan dekontaminasi pada bahan pangan dan obat,” tambahnya.

 

Pemanfaatan Ozon untuk Kesehatan

 

Salah satu pemanfaatan teknologi ozon adalah untuk meningkatkan efektivitas reduksi biofilm pada terapi fotodinamik antimikroba. Penyelidikan ini menargetkan mikroorganisme dalam fase biofilm.

Dr. Dyah menuturkan bahwa, bakteri yang menyebabkan penyakit infeksi kronis pada manusia umumnya mampu membentuk biofilm.

 

“Biofilm merupakan suatu komunitas sel mikroorganisme yang terstruktur, saling menempel dan memproduksi matriks polimer yang mampu melekat pada permukaan biologis maupun benda mati. Karakteristik biofilm adalah resistensinya terhadap agenantibiotic,” terang Dyah.

“Terapi menggunakan agen antibiotic pada umumnya hanya akan membunuh sel-sel mikroorganisme dalam faseplanktonic (yang berenang-berenang di luar biofilm) sedang bentuk bakteri yang tersusun rapat dalam biofilm akan tetap hidup dan berkembang serta akan melepaskansel-sel planktonicuntuk kemudian berkembang kembali. Sehingga, infeksi yang diderita akibat pertumbuhan mikroorganisme dalam fase biofilm menjadi sulit untuk ditangani,” tambahnya.

 

Pada prinsipnya, PDT menggunakan tiga bahan utama, yaitu cahaya, photosensitizer, dan oksigen. Ozon yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi PDT ini diharapkan mampu meningkatkan produksi oksigen saat terapi, karena lack of oxygen terjadi pada dasar biofilm (tempat sel mikroorganisme berkumpul). Dengantersedianya ozon maka mekanisme fotosensitisasi akan terjadi. (mad)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait