Selasa, 16 April 2024

Lamongan Penghasil Perikanan Terbesar di Jatim

Diunggah pada : 21 Januari 2016 15:40:28 950

Jatim Newsroom - Nilai produksi perikanan di  Kabupaten Lamongan sepanjang tahun 2015 mencapai Rp 2.066.126.188.437. Nilai produksi itu meliputi, dari perairan umum sebesar Rp 53.963.637 dari produksi perikanan tangkap menghasilkan Rp 940.041.822.000, dan nilai produksi perikanan budidaya sebesar Rp 1.126.030.402.800.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan, Suyatmoko, Kamis (21/1) mengatakan, realisasi nilai produksi tersebut juga naik dibanding tahun lalu. Pada perikanan tangkap maupun budidaya tahun 2014, nilai produksinya mencapai sebesar Rp 895.108.951.000. Sedangkan pada perikanan budidaya, nilai produksinya mencapai Rp 972.879.947.500.

Produksi perikanan Lamongan tahun 2015 naik tipis sebesar 4,23 persen dibandingkan dengan tahun 2014. Yakni dari 116.972,36 ton di tahun 2014 menjadi 121.915,40 ton di sepanjang tahun 2015.

Realisasi produksi perikanan tersebut melebihi target sebesar 109.237,56 ton. Sementara rincian produksi tahun 2015, dari perikanan tangkap laut sebesar 72.346 ton, perairan umum 2.964,5 ton dan perikanan budidaya 46.604,9 ton. “Tahun lalu kami hanya menargetkan sebesar 64.725 ton dari perikanan tangkap laut, sebesar 3.105,56 ton perairan umum dan 41.407 ton perikanan budidaya,“ katanya.

Sedangkan dilihat dari target perairan umum, produksi tahun 2015 sebenarnya mengalami penurunan. Hal itu disebabkan karena lamanya musim kemarau di tahun 2015. Namun secara keseluruhan, produksi perikanan tahun 2015 mengalami peningkatan.

Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Lamongan memberi imbas negatif pada tingkat produktifitas petani tambak sepanjang tahun 2015 silam. Produksi perikanan di Lamongan tak bisa melonjak secara signifikan. “Tahun ini naiknya cukup tipis, sebesar 4,23 persen,” katanya.

Realisasi produksi perikanan tersebut sudah melebihi target yang diharapkan sebelumnya, targetnya bisa mencapai sebesar 109.237,56 ton. “Karena musim kemarau tahun 2015 lama, tetapi secara keseluruhan produksi perikanan tahun 2015 mengalami peningkatan,” katanya.

Lamongan dikenal sebagai penghasil ikan terbesar di Jawa Timur, namun produksi yang besar itu tidak serta merta menunjukkan peningkatan kesejahteraan nelayan. Ikan yang dihasilkan sebagian besar dijual begitu saja tidak ada nilai tambah dan kualitas produksi olahan kurang.

Masyarakat nelayan diminta memberi nilai tambah pada ikan melalui Klinik Iptek Mina Bisnis (Kimbis) di Desa Weru Komplek, Kecamatan Paciran. Ditempat tersebut selama ini dikenal sebagai salah satu sentra industri pengolahan produk perikanan skala rumah tangga.    

Keberadaan Kimbis menjadi sangat penting untuk nelayan. Lembaga bentukan Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan itu hanya ada 11 di Indonesia, satu diantaranya di Lamongan sebagai  daerah yang sudah ditetapkan sebagai kawasan minapolitan perikanan tangkap dan budi daya. (jal)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait