Kamis, 25 April 2024

Konsep Koperasi Diyakini Sesuai Budaya Bangsa Indonesia

Diunggah pada : 25 Juni 2019 22:04:29 47

Jatim Newsroom- Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Prov Jatim, RR Nawang Ardiani, saat membuka diklat Peningkatan Kapasitas Bagi Pembina Koperasi mengatakan, lembaga koperasi diyakini sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan bangsa Indonesia.

Dia berharap para pembina koperasi lebih inovatif dan kreatif dalam melaksanakan tugas pendampingan dan pembimbingan koperasi di daerah, agar koperasi bisa mengoptimalkan perannya di masyarakat.

            “Karena di dalam terkandung muatan menolong diri sendiri, kerjasama untuk kepentingan bersama dan beberapa esensi moral lainnya, namun banyak orang mengetahui tentang koperasi meski belum tentu sama pemahamannya,” katanya saat membeebri smabutan, Selasa (25/6).

            Lebih lanjut dikatakannya, di Indonesia koperasi menjadi salah satu unit ekonomi yang mempunyai peran besar dan strategis dalam pembangunan perekonomian nasional dan mampu memakmuran negara, dan diharapkan mampu memberikan manfaat dalam membangun gerakan ekonomi kerakyatan.

            Perkembangan koperasi khususnya di Jatim saat ini cenderung mengalami penurunan. Dua tahun terakhir ini jumlah koperasi yang aktif tahun 2017 sekitar 26.923 dan menurun lagi di tahun 2018 menjadi 24.419. Sedangkan koperasi yang tidak aktif bertambah menjadi 9.626. Ada beberapa indikator yang menyebabkan munculnya persoalan tersebut, diantaranya kurangnya jumlah personil pembina koperasi.

            Meski begitu, katanyanya, tidak saja dibutuhkan penambahan personil pembina, akan tetapi strategi, inovasi dan metode yang tepat sasaran dan efektif yang bisa dilakukan dalam upaya pembinaan agar bisa menjangkau semua lini pengelola koperasi daerah.

            Oleh karena itu sesuai dengan fungsi dan perannya dal pengembangan SDM, BPSDM Prov Jatim turut berkontribusi khususnya dalam peningkatan kompetensi para pembina koperasi. “Selain mengembangkan kapasitas, pengetahuan, skill mereka, juga ingin mendorong para pembina koperasi untuk lebih inovatif dan kreatif,” kata nawang. (ern/s)

           

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait