Jumat, 29 Maret 2024

Kompetisi Video Mapping, ITS Siap Rebut Juara di Rumania

Diunggah pada : 25 September 2017 14:25:21 6

Jatim Newsroom - Enam mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersiap mengukir prestasi dengan terbang ke Rumania untuk bertanding dalam kompetisi PALAS IASI Urban Ensemble pada 26 Oktober mendatang. Ini adalah sebuah kompetisi video mapping sebagai salah satu alternatif hiburan yang menarik untuk dinimati. Tim yang bernama LZY Visual dari ITS ini akan mengikuti presentasi final International Video Mapping yang digelar oleh perusahaan IULIUS.

Hebatnya, tim LZY Visual dari ITS ini merupakan salah satu dari enam finalis dari seluruh dunia yang lolos untuk presentasi bersama. Adapun tim finalis lainnya yang menjadi lawan tim LZY Visual adalah satu tim dari Jerman, dua tim dari Rumania, satu tim dari Ukraina dan satu tim lainnya dari Prancis. Pada presentasi final mendatang, video yang akan disiapkan LZY Visual berdurasi 4,25 menit dan akan disaksikan lebih dari 15 juta penonton baik secara langsung maupun live streaming. Begitu pula dengan karya dari lima tim finalis lainnya tersebut.

Keenam anggota tim LYZ Visual ini adalah Esa Perkasa Novesada, Mohammad Edo Barudy, Akbar Maulana S, Haris Wiratina, Tedi Mursalat, dan Dwi Prasetyo. Mereka berasal dari Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) yang berada di bawah Departemen Desain Produk Industri ITS.

Esa, selaku ketua tim, menjelaskan latar belakang ia dan rekannya mengikuti lomba skala internasional ini ialah untuk mengenalkan LZY Visual ke seluruh dunia dan juga memperkenalkan dunia video mapping sebagai salah satu hiburan yang menarik. “Kali ini kami (LZY Visual, red) ingin melebarkan sayap ke tingkat internasional, karena di skala regional kami sudah pernah melakukan project,” tutur mahasiswa angkatan 2012 tersebut.

Selain itu, lanjutnya, tim ini juga ingin menunjukkan bahwa hiburan tidak selamanya hanya berupa tarian, lagu dan akting. Tetapi hiburan bisa juga diperoleh lewat permainan lampu dan animasi serta kombinasi lagu dan tarian yang disebut video mapping.

Esa menjelaskan konsep yang dibawa dalam lomba ini adalah Sorot Merah Putih di Benua Biru. Konsep ini disesuaikan dengan tema yang diangkat yaitu Paint with Light. Menurut Esa, konsep ini murni mereka buat untuk mengangkat nama Indonesia di luar negeri, yakni dengan menggunakan istilah Merah Putih sebagai bendera kebangsaan Indonesia.

Esa mengharapkan adanya bantuan dari banyak pihak untuk mendukung mereka agar bisa membawa gelar jawara pada lomba tersebut. “Bagi kami juara hanya satu, yakni juara satu. Jika ditanya target kami maka pastilah menjadi juara pertama,” tegasnya mantap.(her)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait