Jumat, 29 Maret 2024

Komisi C, Bank Jatim , Dan OJK Akan Bahas Kelanjutan Spin off

Diunggah pada : 25 Juni 2016 20:16:20 0

Jatim Newsroom- Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim bersama Bank Jatim, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan membahas perkembangan rencana spin off (pemisahan) Unit Usaha Syariah Bank Jatim

Ketua Komisi C DPRD Jatim, Thoriqul Haq ditemui di DPRD Jatim, Jumat (24/6) mengatakan, pada Senin (27/6) depan, pihaknya bersama Pemprov dan OJK akan membahas ulang perkembangan rencana spin off UUS Bank JatimPasalnya, kondisi keuangan APBD Jatim tidak memungkinkan melakukan penambahan modal. "Tergantung hasil pertemuan dengan OJK nanti, sebab Gubernur berusaha minta penundaan, padahal revisi keputusan OJK itu sulit," ujarnya.

Dirut Bank Jatim, Soeroso membenarkan bahwa pada Senin (27/6) Bank Jatim, OJK, Komisi C, dan pemprov  Jatim akan membahas dan memutuskan kelanjutan Spin off Bank Jatim di DPRD Jatim. Diharapkan ada keputusan terkait spin off ini.

Ia juga menyatakan pihaknya akan mengacu pada keinginan para pemegang saham. "Kapan pemegang saham mau (spin off), maka akan kita laksanakan. Sekarang pun, sebenarnya kita sudah melayani karena sudah ada Unit Syariah," kata Suroso

Ia menambahkan, untuk jajaran Direksi Bank Jatim Syariah, nantinya bisa diisi orang luar ataupun orang dalam. Jajaran direksi ini memerlukan orang-orang profesional dibidangnya, sehingga nanti sudah menjadi BUMD, Bank Jatim Syariah harus profit. Untuk kelanjutan spin off, akan dibicarakan lagi dengan Komisi C DPRD Jatim, Pemprov Jatim, serta OJK.

Sementara itu, dalam RUPSLB, juga memutuskan pengembalian dana Sinoman tahun buku 2015 ke cadangan umum, juga melakukan perubahan peraturan dana pensiun (PDP), RUPSLB juga memutuskan pendirian dana pensiun pemberi kerja program pensiun iuran pasti. Selain itu, juga disepakati penggantian anggota dewan komisaris dari Hadi Sukrianto sebagai komisaris independen, digantikan oleh Rudi Purwono.

Suroso juga menjelaskan kinerja Bank Jatim. Selama periode Mei 2016, Bank Jatim mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Pertumbuhan tersebut tercermin dari peningkatan total aset sebesar Rp 52,69 triliun atau mengalami kenaikan sebanyak 10%.

Penyaluran kredit juga mengalami kenaikan sebesar 5,85% atau Rp 29,13 triliun. Laba sebelum pajak juga mengalami kenaikan sebesar 13,02% atau Rp 675,16 miliar, dengan laba bersih Rp 477,21 miliar. Sedangkan rasio keuangan pada Mei 2016 tumbuh di atas rata-rata benchmark antara lain Return Of Equity (ROE) Mengalami peningkatan sebesar 21,44 persen.

Bank Jatim juga mampu meningkatkan efisiensi sebanyak 69,19%. Ia juga menegaskan bahwa penyaluran Corporate Sosial Responsibility (CSR) kepada masyarakat sudah berjalan dengan baik, seperti yang dilakukan pada awal Mei 2016, di antaranya, pemberian bantuan pembinaan olah raga bagi atlet voli di kantor pusat, mengadakan kegiatan khitan masal dan pemberian 1 unit mobil ambulans ke PMI Sampang. Kemudian, pembangunan 16 unit RTLH, pemberian 800 paket sembako di kantor cabang Tuban dan pemberian beasiswa kepada 125 mahasiswa Universitas Madura. Di samping itu, Bank Jatim juga meraih 6 penghargaan bergengsi di tingkat nasional. (pca)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait