Kamis, 28 Maret 2024

Kemenkop dan UKM Gelar Forum Konsultasi Bidang Pembiayaan

Diunggah pada : 6 September 2019 8:39:19 12

Jatim Newsroom – Kementerian Koperasi dan UKM menggelar Forum Konsultasi Bidang Pembiayaan di Surabaya. Kegiatan dibuka secara langsung oleh Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM, Yuana Setyawati, Kamis (5/9).

Yuana dalam sambutan mengatakan, kegiatan yang membahas akses pembiayaan koperasi dan UKM/UKM di Surabaya bisa memberikan aspirasi motivasi yang akan melahirkan pemikiran baik dari pembicara maupun oleh para peserta yang membidangi koperasi&UKM.

Menurtnya, persoalan-persoalan permasalahan pembiayaan perkoperasian dan UKM bisa ditangkap banyak berasal dari daerah, karena untuk bisa mewujudkan koperasi dan UKM maupun UMKM menjadi petarung itu berasal dari daerah. Oleh sebab itu kerangka acara ini secara garis besarnya adalah dilluar dari lembaga perbankan sebagai pembiayaan non bank dibahas pada forum ini.

Dikatakannya, ada 71.933 unit Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Usaha Simpan Penjam (USP) baik yang syariah dan khusus 20.852  menyebar mulai dari primer nasional, provinsi dan kabupaten. Meskipun kelembagaannya sudah ada tetapi harus tetap dikembangkan baik melalui Kemenkop&UKM dan para peserta dari daerah yang membidangi perkoperasian.

Sebayak 15,09 persen dari komonitas koperasi yang sudah direformasi  didalamnya ada 51.000 unit KSP lebih yang didalamnya ada KSP syariah 4.648 unit. Untuk itu kedepan Kemenkop&UKM berperan , karena koperasi baru memberikan kotribusinya terhadap PDB sebesar 5,1 persen, sementara UMKM memberikan kontribusi 57,6 persen , usaha mikro 30 persen, usaha mikro kecil 12,8 persen dan usaha mikro menengah 14 persen. Bisa dibayangkan UMKM bisa memberikan 51,6 persen dari PBD artinya usaha besar yang 4000 unit berada pada sektor ekonomi produktif sebesar 43 persen . Dari persen  57 persen dari PDB  diakses oleh 62,9 juta para pelaku UMKM, usaha mikro cukup dominan UMKM.

            “Untuk meningkatkan daya saing dibutukan koordinasi dan sinergi terus didorong semangatnya. Koordinasi dan sinergi mudah diucapkan tetapi banyak tantangannya untuk dilaksankan,” ungkapnya. (ryo/p)  

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait