Rabu, 24 April 2024

Kapolda Jatim Siapkan Brimob Bantu Sosialisasi Bahaya Covid-19

Diunggah pada : 7 Juli 2020 8:51:02 4

Jatim Newsroom - Masih minimnya kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19 menjadi perhatian serius Kapolda Jatim, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, bersama Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah. Keduanya pun sepakat bakal menerjunkan personel Polri dari Brimob dan prajurit batalyon TNI AD untuk bantu sosialisasi pada masyarakat akan bahaya Covid-19.

"Tadi saya sama Pangdam sudah sepakat mau menerjunkan personel Brimob dan dari batalyon untuk bentangkan spanduk di perempatan jalan saat lampu merah. Ini akan kami lakukan untuk mengedukasi masyarakat karena banyak yang merasa dan menganggap virus itu (Covid-19) tidak ada," ungkapnya saat forum analisa dan evaluasi percepatan penanganan Covid-19 Gresik dan Sidoarjo di Mapolda Jatim, Senin (6/7/2020).

Upaya sosialisasi dan edukasi bagi warga itu, diharapkannya dapat berjalan efektif, sehingga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat. "Banyak informasi di media sosial yang menilai Covid-19 itu sebenarnya tidak ada. Ini ada Kapolsek di Sidoarjo yang positif dan sekarang sudah sembuh. Masa ini dibilang bohong," ungkapnya.

Kapolda menambahkan, berdasarkan data dan masukan dari para pakar epidemologi, pakar ekonomi, bahwa penyebaran Covid19 yang paling besar dan menjadi epicentrum, perlu diwaspadai di pasar. Sehingga, lanjut dia, perlu melakukan langkah-langkah yang terukur dan tepat guna mengatasi penyebaran Covid-19.

"Sehingga kita akan cari rumusan yang paling tepat dan pas agar epicentrum cluster pasar bisa diantisipasi penyebaran Covid-19," kata Kapolda.

Pangdam menambahkan, guna menekan penyebaran Covid19 di Jawa Timur maka partisipasi masyarakat juga sangat diperlukan. "Tidak bisa hanya dilakukan oleh TNI/Polri. Sehingga semua elemen masyarakat juga harus turut serta, dengan mentaati protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah," tuturnya.

"Guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, maka partisipasi masyarakat di Jawa Timur juga dibutuhkan. Hal ini guna memutus mata rantai penyebaran Covid19," pungkasnya. (afr/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait