Sabtu, 20 April 2024

Kapolda : Di Jatim Tidak Ada Penyerangan Kiai, Hanya Pengejaran

Diunggah pada : 22 Februari 2018 22:01:05 1

Jatim Newsroom - Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin menegaskan, kasus yang banyak diberitakan terkait penyerangan terhadap kyai dan ulama di berbagai daerah, tidak terjadi di Jawa Timur. Ia menegaskan, yang terjadi di Jatim bukan penyerangan namun hanya pengajaran oleh orang yang mengalami gangguan jiwa. 

"Kasus pertama di Tuban itu, orang yang alami gangguan jiwa mau berobat ke kyai. Waktu diajak sholat menolak dan marah hingga Pecahan kaca masjid bagian depan. Menurut dokter ahli kejiwaan, pelaku memang mengalami depresi atau gangguan jiwa," kata Kapolda, Kamis (22/2).

Lalu kasus di Lamongan, lanjut Kapolda, pelaku memang memang mengalami gangguan jiwa sejak empat tahun lalu. Saat ini, pelaku sudah dipertemukan dengan orang tua atau keluarganya. Sedangkan kasus di Kediri dan beberapa daerah lain juga masih dalam tahap penyidikan pihak kepolisian. Kapolda juga meminta pada rekan-rekan media untuk bisa membantu menyampaikan informasi yang sebenarnya agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Wakapolri, Komjen Pol Syafruddin menegaskan, pihaknya kini telah membentuk satuan tugas (satgas) untuk menyelidiki dugaan penyerangan terhadap rumah ibadah dan pemuka agama yang kerap terjadi dan meresahkan masyarakat. “Pembentukan satgas ini merupakan langkah yang dilakukan atas instruksi Presiden Joko Widodo. Perhatian yang sangat besar dari pemerintah. Presiden mengintruksikan begitu ada kejadian ini,” kata Wakapolri saat dikonfirmasi di Mapolda Jatim, Rabu (21/2).

Dijelaskan Wakapolri, presiden mengintruksikan kepada Polri agar kasus penyerangan terhadap rumah ibadah dan pemuka agama diusut tuntas. “Polri sudah melaksanakan itu (penyelidikan), memerintahkan seluruh jajaran dan membuat satgas untuk mem-back up kewilayahan,” tuturnya.

Menurut dia, kehadiran satgas harus dibantu dengan keterlibatan masyarakat itu sendiri. “Dibutuhkan sinergitas yang bisa mendukung ini semua adalah kekuatan besar dari masyarakat itu sendiri,” ungkapnya. (afr/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait