Sabtu, 20 April 2024

Kadin Jatim Siap Menjadi Satgas Kemitraan

Diunggah pada : 28 April 2017 15:37:25 0

Jatim Newsroom- Kamar Dagang dan Industri ( Kadin) Jawa Timur ( Jatim) menyatakan siap menjadi Satgas Kemitraan yang bertugas untuk menjembatani berbagai persoalan yang timbul dalam penegakan persaingan usaha sehat di wilayah Jatim, utamanya dibidang kontruksi atau pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Tim Ahli Kadin Jatim, Jamhadi mengatakan, pembentukan Satgas Kemitraan sangat penting mengingat sejauh ini banyak pengusaha Jatim yang mengaku kesulitan untuk memenuhi berbagai persyaratan yang diwajibkan panitia pelelangan. Apalagi menurut pengakuan banyak pelaku usaha, berbagai persyaratan yang diwajibkan tersebut terkesan mempersulit kontaktor kelas menengah untuk memenuhinya. Akibatnya, tender tersebut hanya dimenangkan oleh pelaku usaha besar yang bisa memenuhi persyaratan tersebut.

"Satgas ini juga bisa meminimalisir tindak persekongkolan tender, baik vertikal maupun horizontal yang kerap terjadi sampai saat ini," ujarnya, Jumat (28/4).

Jamhadi menyontohkan, tender senilai Rp 50 miliar dengan mewajibkan adanya tenaga ahli sekitar 15 orang. Atau berbagai peralatan berat yang harus dimiliki. Padahal idealnya, jumlah tenaga ahli yang diwajibkan tidak sebanyak itu. Akhirnya perusahaan besar yang memenangkan.

Padahal nilai proyek yang ditawarkan jauh lebih mahal dibanding yang diajukan pengusaha menengah, selisihnya bisa mencapai 10%. Bisa dibayangkan, berapa kerugian yang ditanggung pemerintah "Karena laporan yang masuk pada kami sangat banyak. Tidak hanya di sektor kontruksi, praktek tersebut juga terjadi di sektor industri dan perdagangan," tambah Jamhadi.

Selian pembentukan Satgas Kemitraan, Kadin Jatim juga menyarankan agar e-katalog bisa diakses oleh semua pengusaha, baik besar, menengah ataupun kecil. Karena selama ini, persyaratan yang diwajibkan juga menyulitkan pengusaha menengah, sehingga mereka tidak bisa menampilkan spesifikasi produk dan harga dalam e-katalog. "Biarlah semua bisa mengakses produknya di e-katalog. Agar tercipta persaingan usaha sehat," katanya. (mad)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait