Jumat, 29 Maret 2024

Kabid Humas Polda dan Kapendam V Brawijaya Duet Perangi Hoax

Diunggah pada : 22 Maret 2018 0:02:43 5

Jatim Newsroom - Beredarnya informasi bohong atau hoax di media sosial menjadi fokus perhatian TNI Polri dalam pengamanan dan menjaga kondusivitas, khususnya jelang Pilkada. Komitmen itu ditindaklanjuti oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera dan Kapendam V Brawijaya, Letkol Inf Singgih Pambudi Arinto.

Kabid Humas Polda Jatim dan Kapendam V Brawijaya itu menyatakan, komitmen bersama untuk memerangi hoax. Wujud nyata dari sinergitas dilakukan saat silaturhami dalam rangka konsolidasi untuk meningkatkan sinergitas dan soliditas antara Polri dan TNI dalam menciptakan kondisi kamtibmas di Jatim di Ruang Bidhumas Polda Jatim, Rabu (21/3).

“Sinergitas antar kehumasan Polri, TNI dan Pemerintah harus saling terjaga. Apalagi di momen Pilkada serentak 2018 di Jatim, bidang kehumasan Polri TNI harus bersama-sama menciptakan situasi dan kondisi Jatim yang aman. Salah satunya dengan cegah tangkal pemberitaan yang sifatnya hoax,” kata Kombes Barung.

Walaupun tugasnya beda, Barung menjelaskan, dalam kehumasan harus menyampaikan hal yang sama dalam rangka meningkatkan kepercayaan bagi instansi dan masyarakat. Terlebih dalam menjawab dinamika yang ada. Dinamika saat ini Pilkada, tentunya informasi-informasi itu harus kita saring kebenarannya.

“Tidak hanya kebenaranya, informasi yang kita saring ini apakah tujuannya untuk kepentingan politik, dan menyampaikan berita hoax, maupun SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan). Semakin luas pemberitaan itu, maka antara Bid Humas Polda Jatim dan Pendam V Brawijaya harus bersinergi dalam rangka mencapai edukasi dan melihat bahwa publik perlu informasi yang benar dan valid,” jelasnya.

Letkol Singgih mengaku, selama ini sudah terjalin koordinasi yang bagus antara Humas Polda dan Penerangan Kodam. Tapi dalam momen Pilkada, menurutnya perlu peningkatan sinergitas dan soliditas dalam mencekal (cegah dan tangkal) berita maupun informasi yang menjerumus kepada hoax.

Menjelang pilkada, sambung Singgih, seperti yang disampaikan Pangdam dan Kapolda, pihaknya harus bersama-sama menciptakan iklim yang kondusif. Salah satu ujung tombaknya adalah badan-badan kehumasan dan penerangan. Singgih menekankan kewaspadaan terhadap isu-isu negatif, hoax, dan black campaign.

“Kerjasama yang lebih erat antara Penerangan Kodam dan Humas Polda bisa menjadi penangkal. Kita sama publikasi informasi dan hal-hal yang bersifat positif, menyejukkan dalam momen Pilkada. Seandainya ada hoax, kita akan sama-sama melawan. Sinergitas ini kami harapkan menjadi awal badan-badan kehumasan di instasi lain yang ada di Jatim untuk bersinergitas,” tegasnya.

Ditanya perihal antisipasi hoax di lingkup Kodam V Brawijaya, Singgih menambahkan, antisipasinya mulai dari internal anggota Kodam. Apabila anggota mendapatkan berita yang masih diragukan kebenarannya, Singgih memerintahkan anggota untuk bertanya kepada komandan atasanya langsung. Sebab sumbernya  lebih valid dari pada pemberitaan yang banyak di medsos (media sosial).

“Tetapi yang paling terpenting ialah mereka tidak ikut menyerbarkan pemberitaan yang kebenarannya belum bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi di Pendam punya Perwira-perwira yang bertanggungjawab dalam bidang penerangan media-media. Seperti Kasi Media Online, Kasi Media Cetak dan Kasi Media Elektronik,” pungkasnya. (afr/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait